Rabu 24 Nov 2021 03:08 WIB

Mengenang Pelopor komunitas Muslim Ottawa

Pada 1955, Ahmed datang ke Ottawa untuk mendapatkan beasiswa.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Muslimfest di Kanada dibanjiri ribuan umat muslim dan warga Kanada.
Foto: onislam.net
Muslimfest di Kanada dibanjiri ribuan umat muslim dan warga Kanada.

IHRAM.CO.ID, OTTAWA -- Pensiunan ilmuwan Dewan Riset Nasional (National Research Council-NRC) dan pendiri Asosiasi Muslim Ottawa, Farid Ahmed tutup usia, dan dimakamkan di Pemakaman Pinecrest pada Jumat (19/11) lalu.

"Dia membangun seluruh komunitas Muslim. Dia mendirikan masjid pertama di Ottawa, sekarang ada 10 masjid di Ottawa," kata tokoh komunitas muslim Ottawa, Idris Ben-Tahir, dilansir dari laman Ottawa Citizen pada Selasa (23/11).

 

Ahmed dianggap sebagai tokoh pusat yang sopan dalam setelan jas dan dasi. Lewat keimanan, rasa kebersamaan dan dengan kemampuan uniknya menyatukan orang tanpa pernah meninggikan suaranya.

 

"Komunitas Muslim adalah satu orang Mesir, satu orang Pakistan, satu orang Lebanon, satu dari masing-masing, itulah betapa beragamnya komunitas itu," kata Ben-Tahir, yang menjadi Muslim pertama yang bertugas di Angkatan Udara Kerajaan Kanada.

 

"Dia mampu menyatukan semua orang dan membimbing mereka.  Sebuah era telah berlalu.  Sebuah era sejarah Muslim telah berlalu dengan kematiannya," lanjut dia.

 

Lahir di Alexandria, Mesir, pada 21 November 1924, Ahmed lulus dengan gelar di bidang teknik elektro dari Universitas Alexandria. Kemudian pindah ke Inggris di mana ia mendapatkan gelar kedua dalam matematika di Universitas Leeds, diikuti oleh PhD di 'physical chemistry'.

 

Pada 1955, Ahmed datang ke Ottawa untuk mendapatkan beasiswa postdoctoral di National Research Council dan dia bergabung dengan departemen kristalografi sinar-X pada tahun berikutnya.  Dia berkeliling dunia menghadiri konferensi di bidangnya sebelum pensiun pada 1989.

 

Kembali di Ottawa, tidak ada komunitas Muslim ketika Ahmed tiba. Hal ini diungkapkan Ahmed sendiri pada wawancara 2004 lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement