Rabu 24 Nov 2021 14:15 WIB

Sejarah Hari Ini: Serangan Masjid di Mesir Saat Sholat Jumat

Pada 24 November 2017 teroris serang Masjid al-Rawdah Mesir, ratusan orang meninggal

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Lokasi aksi bom dan penembakan di masjid dekat Kota Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11). Pada 24 November 2017 teroris serang Masjid al-Rawdah Mesir, ratusan orang meninggal.
Foto: Stringer/EPA-EFE
Lokasi aksi bom dan penembakan di masjid dekat Kota Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11). Pada 24 November 2017 teroris serang Masjid al-Rawdah Mesir, ratusan orang meninggal.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Pada 24 November 2017, kelompok teroris menyerang masjid al-Rawdah, Sinai utara, Mesir. Saat itu para jamaah tengah menjalankan sholat Jumat.

Seperti dilansir laman History pada Rabu (24/11), 305 orang termasuk 27 anak-anak meninggal dunia dalam serangan tersebut. Sementara 120 orang terluka akibat serangan teroris paling mematikan dalam sejarah Mesir itu.

Baca Juga

Serangan tersebut terjadi hanya beberapa hari sebelum maulid Nabi Muhammad ketika masjid sedang dipadati jamaah. Tiba-tiba, 25 hingga 30 milisi dengan empat mobil berhenti di depan masjid.

Mereka kemudian menembaki jamaah dari pintu utama masjid dan 12 jendela besarnya. Hal yang paling menambah kengerian serangan itu adalah beberapa bom dan granat berpeluncur roket meledak ketika para jamaah mencoba melarikan diri. Milisi bersenjata itu juga membabi buta membakar mobil-mobil yang diparkir di luar masjid dan menembaki ambulans yang datang untuk menghalangi para jamaah melarikan diri.

Meskipun tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, bukti menunjuk ke ISIS. Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di majalah ISIS, seorang komandan di Sinai menguraikan kebencian ISIS terhadap Sufi dan mengidentifikasi al-Rawda sebagai target.

Teroris di Mesir kerap melancarkan serangan di seluruh negara itu. Mereka sebelumnya menyerang gereja-gereja Kristen Koptik dan pasukan keamanan. Mereka sangat jarang mengincar rumah ibadah Muslim.

Masjid yang menjadi sasaran teror 2017 ini sebagian besar terdiri dari Muslim Sufi. Mereka dibenci oleh ISIS.

Dalam pidato yang diberikan di televisi, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi bersumpah pemerintah akan merespons dengan kekerasan atas serangan ini. Beberapa jam setelah serangan itu, militer Mesir melancarkan serangan udara ke sasaran di daerah pegunungan di sekitar kota dan tiga hari berkabung nasional diumumkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement