Kamis 25 Nov 2021 13:44 WIB

Menag Harap Museum Dar Al Madinah Dibangun di Indonesia

Menag meninjau Museum Dar Al-Madinah di kompleks Masjid Nabawi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Miniatur Masjid Nabawi dengan bangunan Makam Rasulullah masih di luar masjid lada masa Khalifah Utsman bin Affan di Museum Dar Al Madinah.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Miniatur Masjid Nabawi dengan bangunan Makam Rasulullah masih di luar masjid lada masa Khalifah Utsman bin Affan di Museum Dar Al Madinah.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meninjau Museum Dar Al-Madinah di kompleks Masjid Nabawi. Tinjauan ini dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Arab Saudi. Saat di lokasi, Menag Yaqut mengaku kagum atas kecanggihan dan kekayaan informasi yang tersaji di museum, utamanya tentang sejarah Nabi Muhammad SAW.

"Museum Dal Al-Madinah ini luar biasa. Saya sangat takjub. Di sini disajikan secara lengkap tentang detil sejarah nabi. Indonesia sangat berkepentingan memiliki museum serupa, karena mayoritas berpenduduk muslim. Ini akan sangat bermanfaat untuk membangun pengetahuan dan peradaban," kata dia dalam keterangan yang didapat Republika, Kamis (25/11).

Baca Juga

Museum Dar Al-Madinah dibangun atas inisiatif Dr. Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa. Ini merupakan museum pertama dan terbesar yang mengkhususkan diri dalam sejarah Kota Mekkah dan Madinah.

Museum ini menampilkan koleksi besar dan lengkap sejarah Nabi Muhammad dan peradaban Kota Mekkah dan Madinah yang dikemas baik secara digital.

Kehadiran Menag Yaqut bersama delegasi disambut pengurus museum. Menag mendapat penjelasan tentang seluk beluk museum, sekaligus melihat visualisasi digital serta film Sirah Nabawiyah dalam empat dimensi.

Pimpinan Museum, Dr. Abdulaziz Kaaki, mengatakan museum ini dibangun setelah melalui riset mendalam dan persiapan pembangunan selama 15 tahun. Dia mencatat, ada 25 negara yang berminat membuat Museum Dar Al-Madinah, dan akan diawali dengan Indonesia.

"Museum ini juga sudah dikunjungi 10 kepala negara dan mereka mengapresiasi. Seluruh isi yang ada dan dikemas secara digital tentang sejarah nabi diambil dari referensi terpercaya melalui Al-Qur'an dan Hadis dengan riwayat-riwayatnya yang sangat kuat," ujar Dr. Abdulaziz Kaaki.

Sejumlah simulasi digital yang futuristik di sejumlah dinding memaparkan informasi seputar kehidupan Rasulullah, mulai dari akhlak, baju, kebiasaan, putri-putri, hingga rutinitas Nabi.

Tak hanya itu, di dalamnya juga terdapat penjelasan perihal periodisasi usia Nabi Muhammad. Setiap periode usia diberi keterangan detil latar belakangnya. Ada juga keterangan tentang fisik nabi, mulai dari tangan, rambut, dan lain sebagainya.

Tata kelola dan tata letak permukiman saat Nabi memimpin Madinah juga tergambarkan. Termasuk juga penjelasan tentang sekitar 60 jenis profesi masyarakat di masa nabi, antara lain guru, dokter, perawat, serta petani. Informasi lain tentang gambaran benda-benda di sekitar nabi, misal alat memasak, panci dan tombak.

Juga ada sejumlah kutipan yang dinisbatkan kepada Nabi, seperti ungkapan "ana araby" (saya dari bangsa Arab), "ana quraisy" (saya dari suku Quraisy), "ana atqakum lillah" (saya yang paling takut di antara kalian kepada Allah), dan sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement