Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Salsabila Zahra

Cinta Memang Sakit dan Rumit

Sastra | Friday, 26 Nov 2021, 16:30 WIB

Judul : jika kita tak pernah jatuh cinta

Penulis : Alvi syahrin

Penerbit : gagasan media, Jakarta selatan

Banyak halaman : VIII+244

Tahun terbit : 2019

Peresensi : Salsabila Zahra/ 244 /farmasi

Buku pengembangan diri karya alvi syahrin “ jika kita tak pernah jatuh cinta “ membahas tentang apakah cinta itu hal yang penting dan terutama di dalam hidup ini dan pandangan-pandangan si penulis terkait permasalahan cinta yang dialami anak muda masa sekarang. Buku ini diawali dengan bab “Ketika usiamu delapan belas tahun” dimana masa seorang anak remaja baru mengenal “cinta”. Beranjak dewasa dapat di lihat dari orang orang sekitar kita, sahabat disekitar kita mulai mempunyai pasangan sehingga. muncullah pemikiran di kepala kita “kapan aku mempunyai pasangan dan di gandeng?”.

Pada bab ini membahas tentang apakah kita saat umur delapan belas tahun, kita sadar bahwa cinta butuh konsekuensinya, dan konsekuensinya adalah hati kita sendiri, keselamatn dirimu sendiri. Sampai-sampai kita takut untuk jatuh cinta karena tak mau seluruh dirimu patah lagi.di usia delapan belas tahun akan dibingungkan oleh dua pilihan yaitu mengejar cinta atau cita-cita. Secara ringkas begitulah pembukaan dari buku ini yang akan memebawa kita ke bab demi bab yang tak kalah menarik, membahas hal-hal lumrah tentang apa itu cinta?. Jika kita tak pernah jatuh cinta, kitab bisa lebih menghargai diri sendiri dan melepaskan orang-orang yang selalu menyakiti. Terkadang, cinta memang sakit dan rumit. Namun, bisa pula membuat Bahagia dan senyum tidak ada habisnya.

Keduanya bersimpangan, tetapi pasti kita akan merasakan. Mengharapkan jodoh dengan kriteria yang kita mau, berdasarkan pemikiran matang beberapa waktu, diberi harapan palsu sama seseorang yang memeberi “sinyal” kepada kita atau kisah klasik cinta dalam diam. Terkadang cinta memang rumit, namun juga bisa membuat Bahagia dan senyum, tidak aka nada habisnya. Bab terakhir dari buku ini adalah bab 45 “istirahatlah”. Salah satu kutipan dari buku ini istirahatlah sejenak, kau terlalu keras kepada dirimu sendiri. Istirahatlah sejnak, kau telah menciptakan mimpi-mimpi menjadi tekanan-tekanan baru. Yang lalu biar lah berlalu, jika kita tak pernah jatuh cinta,kita tidak akan pernah sadar bahwa sebetulnya, ada sesuatu yang lebih penting daripada cint adi dunia ini. Kita akan disadarkan Kembali bahwa cinta bukanlah tujuan utama dalam kehidupan ini. Bukan sesuatu yang amat penting dalam hidup ini. Penutup dari buku ini akan sangat membekas bagi yang membacanya.

Ketika saya membaca buku ini saya jadi yakin bahwa jodoh itu ada di tangan yang maha kuasa. Jika kita mau jodoh yang baik maka kita ubah dulu diri kita menjadi yang lebih baik. Bab demi bab sudah saya baca semua, saya termotivasi untuk fokus mengejar cita-cita, prestasi, dan lulus sebagai sarjana terbaik, karena dari buku ini tidak hanya membahas tentang cinta, di buku ini juga membahas motivasi- motivasi untuk menjadi manusia yang lebih taat lagi kepada tuhan yang maha kuasa. Ketika kita sudah menjadi Wanita yang berpendidikan, memiliki banyak prestasi, menjaga kesucian diri kita aka dikejar oleh laki- laki bukan kita yang mengejar. Maka dari itu saya sangat berterimakasih kepada penulis telah menuliskan buku yang bagus dan memotivasi bagi anak muda masa sekarang.

Kelebihan : buku karya alvi syahrin yang terdiri dari 45 bab ini sangat cocok untuk pembaca yang ingin menjaga komitmen untuk tidak berpacaran dalam sementara waktu. Pesan-pesan yang ditegaskan adalah bahwa cinta bukan suatu hal yang penting dan bukan tujuan utama di hidup ini. Tidak apa-apa jika saat ini belum memiliki seorang kekasih, daripada mempunyai kekasih tapi tidak bisa menghargai diri kita. Melepaskan orang-orang yang selalu menyakiti itu lebih baik artinya kita lebih menyayangi diri kita sendiri. Buat apa bersama jika saling menyakiti. Kosa kata yang digunakn menyesuaikan masa kini sehingga tidak memberikan kesan memikat tapi tidak membuat pusing pembaca karena kata kata yang digunakan sering didengar. Buku ini tentunya memberi manfaat bagi yang membacanya masih dibutakan oleh cinta yang masih bingung mengejar cinta ataiu cita-cita dan galau belum ketemu jodohnya, ataupun yang masih trauma menjalin untuk menjalin hubungan. Perpaduan warna yang digunakan dalam buku ini juga sangat pas.

Kekurangan : kekurangan dari buku ini menurut saya adalah tidak konsisten dalam penempatan point of view atau sudut pandang. Pada bab awal hingga beberapa bab selanjutnya sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang dari penulis yang menempatkan pembaca sembagai seorang Wanita. Tiba-tiba setelah itu penulis menjadikan pembaca sebagai seorang laki- laki kemudian Kembali lagi menjadi seorang perempuan.

Kesimpulan: secara sekeseluruhuan buku ini sangat bagus untuk perempuan yang masih labil. Buku ini juga cocok untuk orang yang enggan pacaran agar tetap istiqamah. Buku ini sangat relate dengan perempuan. Buku karya alvi syahrin menyerupai buku religi yang mendoktrin pembacanya bahwa pacarana itu tidak baik.

Saran : saran dari saya untuk kedepannya penentuan sudut pandang lebih baik lagi, agar pembaca tidak bingung menempatkan dirinya.

Nama : Salsabila Zahra

Program Studi : Farmasi

Fakultas: Ilmu Kesehatan

Instansi: Universitas Muhammadiyah Malang

Dosen Pembimbing : Dr. Daroe Iswatiningsih,M.Si.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image