Selasa 30 Nov 2021 17:30 WIB

Tantangan Dakwah Digital Menurut Guru Besar UIN

Peningkatan efisiensi dakwah melalui media digital belum tentu menambah efektivitas.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Dakwah digital (ilustrasi).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Dakwah digital (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Dr Asep Saeful Muhtadi menyampaikan penjelasan ihwal dampak ketika dakwah masuk dalam media digital. Dia mengatakan, media bisa melancarkan proses dakwah dan menambah efisiensi.

Namun, dia mengingatkan, peningkatan efisiensi dakwah melalui media digital belum tentu menambah efektivitas. Sebab, ada cara tersendiri bagaimana proses komunikasi bisa menjadi efektif atau tidak. Di sisi lain, dengan media digital, dakwah menjadi riskan dikomodifikasi dan terjebak pada komersialisasi.

Baca Juga

Asep berpendapat, sisi negatif kehadiran media untuk kepentingan dakwah adalah riskan dikomodifikasi. Dakwah menjadi rentan dikomersialisasi, karena hampir tidak mungkin orang bisa mengkomodifikasi apapun termasuk dakwah, tanpa media.

Komodifikasi adalah sebuah proses transformasi barang atau jasa yang semula dilihat karena nilai gunanya menjadi sebuah komoditas karena bisa mendatangkan keuntungan. Kemudian dikemas menjadi sesuatu yang menarik, menjanjikan dan bermanfaat.

"Sehingga banyak orang yang memanfaatkan media untuk sebuah popularitas," kata dia dalam agenda virtual Konferensi Dakwah dan Media Islam bertajuk 'Prospek Dakwah Digital di Era Pandemi: Peluang, Tantangan dan Dinamika' yang digelar Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Selasa (30/11).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement