Rabu 01 Dec 2021 12:20 WIB

Brasil Laporkan Kasus Pertama Omicron di Amerika Latin

Penumpang dan istrinya yang tidak ikut bepergian dinyatakan positif Covid-19 Omicron.

Brasil Laporkan Kasus Pertama Omicron di Amerika Latin
Foto: Max Pixel
Brasil Laporkan Kasus Pertama Omicron di Amerika Latin

IHRAM.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Badan kesehatan Brasil Anvisa mengatakan pada Selasa (30/11) bahwa dua warga Brazil dipastikan terpapar Covid-19 varian Omicron. Kasus Omicron tersebut merupakan yang pertama kalinya dilaporkan muncul di kawasan Amerika Latin.

Anvisa mengatakan seorang penumpang yang tiba di Sao Paulo dari Afrika Selatan bersama istrinya, yang tidak ikut bepergian, sama-sama dinyatakan positif terkena varian baru tersebut. Temuan itu semakin meningkatkan kekhawatiran Omicron sebenarnya telah menyebar secara global sebelum larangan perjalanan yang baru diumumkan mulai diberlakukan.

Baca Juga

Penumpang tersebut tiba di bandara internasional Guarulhos Sao Paulo pada 23 November dengan memiliki hasil tes Covid-19 negatif. Namun, sebelum terbang melakukan perjalanan pergi-pulang, pasangan itu positif Covid-19 dan sampel mereka kemudian dikirimkan guna dianalisis lebih lanjut. Hasil analisis menunjukkan ada varian Omicron dalam sampel tersebut. Sang penumpang tiba di Sao Paulo sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pertama kali secara terbuka meminta dunia mewaspadai Omicron. Penumpang yang bersangkutan juga tiba sebelum Brasil pada Jumat (26/11) menetapkan penghentian penerbangan dari Afrika Selatan dan lima negara lainnya di Afrika bagian selatan. Kepala Badan Kesehatan Sao Paulo Jean Gorinchteyn kepada CNN Brazil mengatakan kedua warga Brasil yang positif terpapar Omicron itu adalah misionaris. Gorinchteyn menambahkan tidak ada dokumen yang menunjukkan kedua orang itu sudah divaksinasi. Pascakemunculan Omicron, pemerintah Negara Bagian Sao Paulo mengatakan akan mengkaji ulang rencana pelonggaran kewajiban mengenakan masker. Omicron pertama kali diidentifikasi secara resmi di Afrika Selatan pekan lalu. Namun, data menunjukkan varian itu sudah menyebar sebelumnya dan sejak itu terdeteksi di belasan negara. Para pakar di seluruh dunia saat ini bergegas memastikan apakah varian tersebut lebih mudah menular, berpotensi membunuh, atau kebal terhadap vaksin. Saat ini, banyak negara di seluruh dunia sudah memberlakukan larangan perjalanan, sebagian besar pada penerbangan dari negara-negara Afrika bagian selatan. Langkah itu mereka terapkan kendati WHO memperingatkan larangan secara total pada penerbangan tidak akan menghentikan penyebaran varian baru tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement