Jumat 03 Dec 2021 12:48 WIB

Manfaatkan KUR, Menkop Ajak Generasi Muda Mulai Berwirausaha

Realisasi penyaluran KUR hingga 30 November 2021 mencapai Rp 263,22 triliun.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
 Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) salah satu bank milik pemerintah. ilustrasi
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) salah satu bank milik pemerintah. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, Merintis usaha baru di tengah pandemi merupakan suatu keniscayaan. Baik bagi usaha skala mikro maupun kecil.

Maka ketika ada niat serius dan keberanian memulai usaha, pemerintah berupaya memberikan dukungan melalui akses pembiayaan bersuku bunga yang sangat murah dan cepat lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR).  Teten menjelaskan, KUR sebagai layanan pembiayaan dihadirkan pemerintah kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang sebenarnya punya prospek berkembang namun belum bankable. 

Baca Juga

“Pemerintah senantiasa ada di samping usaha-usaha kerakyatan untuk mendukung pelaku usaha baik dari sisi permodalan maupun manajemen usaha dan kemudahan mendapatkan legalitas. Jangan ragu untuk mulai berwirausaha, terlebih generasi muda yang kesempatannya sangat luas,” kata Teten melalui keterangan resmi, Jumat (3/12).

Menkop mengatakan, pembiayaan KUR merupakan program prioritas pemerintah bagi UMKM yang alokasinya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Realisasi KUR hingga 30 November 2021 mencapai Rp 263,22 triliun. 

Dari jumlah tersebut, mayoritas KUR disalurkan untuk usaha mikro dan kecil. Data menunjukkan penyaluran KUR Super Mikro sebesar Rp 9,71 triliun  diberikan ke 1.104.917 debitur dan KUR Mikro mencapai Rp 166,11 triliun disalurkan kepada 5.418.549 debitur, adapun KUR Kecil tercatat Rp 87,37 triliun yang diterima 446.730 debitur. 

Menkop mengatakan, penempatan KUR tidak hanya melalui perbankan, namun juga lewat koperasi. Sehingga usaha mikro dan kecil di mana pun dapat mengakses KUR tanpa kesulitan, termasuk lewat koperasi. 

Hal itu telah dialami oleh Yohanes Yufrik Uni, dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Awalnya Yufrik merupakan sales produk makanan namun karena keberaniannya kemudian banting stir membuka usaha warung kopi di Desa Lusitada, Kecamatan Nita, Sikka.

Penghasilannya sebagai sales tidak mencukupi apalagi pandemi membuat penghasilannya menurun drastis. Guna menutupi kebutuhan keluarganya dengan 3 orang anak yang masih bersekolah di SD dan SMP jauh dari cukup.

“Dengan izin istri saya mengundurkan diri sebagai sales dan memberanikan diri merintis usaha warung kopi kecil-kecilan di pinggir Jalan Trans Flores yang menghubungkan Maumere dan Ende,” kata dia. Dirinya membuka kios kecil berukuran 3x4 meter pada Februari 2021 khusus menjual kopi dengan target pelanggan para supir yang lalu lalang di Jalan Trans Flores.

Usahanya mengalami perkembangan karena para sopir banyak yang mampir di warung kopinya. Tak itu saja, para pegawai kantoran banyak yang menjadi pelanggannya. 

Seiring permintaan yang semakin banyak, terutama menyediakan makanan, Yohanes ingin mengembangkan usahanya. Jadi butuh modal untuk melakukannya. 

“Saya mendapat banyak informasi tentang KUR. Karena itu saya memberanikan diri meminjam KUR melalui ke KSP Obor Mas. Saya tidak ragu lagi untuk masuk sebagai anggota koperasi Obor Mas,” tuturnya. 

KUR dari KSP Obor Mas sangat berarti baginya. Ia lantas mengembangkan tempat usahanya, membangun lopo-lopo atau semacam saung atau rumah kecil, membeli peralatan dan menambah menu yang dijual. 

Lopo-lopo, berkat ketrampilannya dibangunnya sendiri, menggunakan bambu. Pelanggannya makin bertambah, tempat usahanya semakin luas dan ia sekarang sudah menambah tenaga kerja.

Lopo-lopo yang tadinya hanya untuk tempat duduk bagi pelanggan, ternyata juga mulai dilirik banyak orang. Pesan membuat lopo-lopo datang dari berbagai tempat untuk rumah atau untuk usaha. 

“Jadi saya tidak hanya membuka usaha makanan, juga perlahan mengembangkan ke pembuatan lopo-lopo,” kata Yufrik. Ia mengatakan, guna memulai usaha modalnya keberanian, sebab dukungan permodalan sesungguhnya tidak menjadi kendala karena pemerintah memberikan jalan mendapatkan kredit berbunga murah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement