Senin 06 Dec 2021 17:58 WIB

Pelindo Siap Kembali Layani Kapal Pesiar

Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub di Pelabuhan Benoa harus dimaksimalkan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pekerja menyelesaikan pengerjaan kawasan Pelabuhan Benoa, Bali, Senin (20/9). PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo siap kembali melayani kapal pesiar di pelabuhan yang dikelolanya.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto/rwa.
Pekerja menyelesaikan pengerjaan kawasan Pelabuhan Benoa, Bali, Senin (20/9). PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo siap kembali melayani kapal pesiar di pelabuhan yang dikelolanya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo siap kembali melayani kapal pesiar di pelabuhan yang dikelolanya. Direktur Pengelola Pelindo Putut Sri Muljanto menjelaskan, nantinya dalam kondisi new normal yang disiapkan bersama diharapkan mampu mendorong kunjungan kapal pesiar yang sempat terhenti. 

Putut memastikan, pembangunan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Pelabuhan Benoa Bali harus dimakasimalkan. “Kita perlu merapatkan tangan berkolaborasi bersama antar pemangku kepentingan agar apa yang sudah kita siapkan selama ini melalui pembangunan BMTH bisa berdampak pada peningkatan kunjungan wisata di Indonesia,” kata Putut dalam pernyataan tertulisnya, Senin (6/12). 

Baca Juga

Terlebih, Putut menuturkan kunjungan kapal pesiar di Pulau Bali pada 2019 sangat potensial. Dia mengatakan kunjungan kapal pesiar ke pulau Bali pada 2019 sangat tinggi namun masa pandemi membuat kondisi tersebut terhenti. 

Sebelumnya, Pelindo membangun BMTH sebagai hub pelabuhan pariwisata di Indonesia di Pelabuhan Benoa Bali. “Dengan konsep pengembangan wisata Butterfly Route dan pemberian fasilitas UMKM di BMTH diharapkan kehadirannya dapat meningkatkan perekonomian Indonesia dari sisi pariwisata,” jelas Putut. 

Dalam proses kesiapan tersebut, Focus Group Discussion (FGD) Stakeholder bertajuk Cruise Resumption in Indonesia and Port of Benoa as Home Port di Benoa Cruise Terminal Pelabuhan Benoa juga sudah digelar. FGD tersebut dilakukan pada Ahad (5/12). 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memastikan dukungannya sebagai upaya bersama menghidupkan kembali ekonomi pariwisata Bali. Menurut Sandiaga, Bali sebagai jantung pariwisata Indonesia yang sebagian besar warganya bergantung pada sektor pariwisata membutuhkan terobosan strategi antar-stakeholders

Sandiaga menilai, dengan dibukanya penerbangan internasional ternyata belum mampu mendongkrak pertumbuhan sektor pariwisata di Pulau Bali. “Oleh karena itu diperlukan alternatif pintu pariwisata lain yang harus kita optimalkan salah satunya ada BMTH,” ungkap Sandiaga. 

Sementara itu. Sekretaris Deputi Bidang Infrastruktur dan Konektivitas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Eng Lukijanto menambahkan, pembangunan BMTH yang saat ini dikerjakan Pelindo harus mendapat percepatan strategi. Hal tersebut dibutuhkan agar dapat dimanfaatkan secara tepat dan efisien. 

“Dalam tiga tahun terakhir Kemenkomarves membentuk tim percepatan pembangunan BMTH dan penanganan kapal cruise, ini bentuk dukungan serius kami dalam optimalisasi pariwisata di Bali terutama untuk BMTH,” jelas Lukijanto.

Senior Manager Port Operations Southeast Asia Royal Caribbean Group James Ngui menuturkan, pada saat masa pandemi dibutuhkan regulasi yang tegas. Khususnya regulasi yang saling mengakomodir antara cruise agent dan pemerintah Indonesia. 

“Ini diperlukan agar upaya peningkatan wisatawan melalui kapal pesiar dapat kembali bergairah, misalnya terkait aturan masa karantina wisatawan,” ujar James.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement