Rabu 08 Dec 2021 15:02 WIB

Kemendagri Kirim Tim Pendampingan Pemerintahan Pantau Bencana Erupsi  Semeru

Tim pendamping membawa bantuan tahap satu.

Kemendagri Kirim Tim Pendampingan Pemerintahan Pantau Bencana Erupsi  Semeru
Foto: Dok Republika
Kemendagri Kirim Tim Pendampingan Pemerintahan Pantau Bencana Erupsi  Semeru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai bentuk respon pemerintah saat terjadi bencana, Kemendagri menurunkan tim pendampingan pemerintahan dan pemantauan bencana erupsi gunung semeru. Keberangkatan tim dilepas oleh Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal ZA dengan didampingi Sekretaris Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Indra Gunawan pada Selasa (7/12).

Tim yang berangkat juga membawa bantuan tahap 1 Kemendagri. Menurut Safrizal, dalam kegiatan pelepasan keberangkatan tim menuju wilayah terdampak erupsi, Safrizal menyampaikan agar tim segera melaporkan kehadiran dan berkoordinasi kepada pimpinan daerah setempat, serta melakukan pemantauan terhadap kebijakan pemerintah baik provinsi maupun Kabupaten Lumajang yang diambil dalam rangka merespon terjadinya erupsi gunung semeru.

Baca Juga

Safrizal menugaskan agar Tim segera melakukan analisa situasi dan melaporkan perkembangan yang terjadi secara berkala sehingga pimpinan Kemendagri dapat mengambil keputusan yang diperlukan. "Kemendagri juga akan mengirimkan tim kembali untuk membawa bantuan dari seluruh komponen lingkup Kemendagri yang saat ini masih dalam proses pendataan," kata Safrizal.

Kemendagri selaku penanggungjawab binwas umum penyelenggaraan pemda, dan binwas teknis dalam implementasi SPM sub urusan Bencana, perlu memastikan agar pelayanan pemerintahan dapat tetap berjalan secara optimal baik pada tingkat Provinsi, Kabupaten Lumajang, Kecamatan terdampak maupun lingkup pemerintahan terdepan yakni desa, RT dan RW terutama pada tingkat desa.

Sementara itu dalam laporannya Sekretaris Ditjen Bina Adwil Indra Gunawan melaporkan perkembangan yang terjadi sampai dengan tanggal 6 Desember 2021 di mana bencana telah membuat 2 kecamatan dan 6 desa terdampak erupsi, serta 8 kecamatan terdampak material abu vulkanik. Saat dilaporkan korban meninggal dunia mencapa 22 orang, luka berat 69 orang, luka sedang  100 orang, hilang 27 jiwa, 5.205 terdampak dan mengungsi sebanyak 3.596 jiwa.

"Barang yang dibutuhkan oleh pengungsi antara lain makanan, makanan siap saji, obat-obatan, selimut, alas tidur, perlengkapan bayi dan anak, perlengkapan mandi dan perlengkapan wanita," kata Safrizal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement