Kamis 09 Dec 2021 17:47 WIB

Pembatalan PPKM Disambut, Prokes Tetap yang Utama

Pembatalan PPKM jadi awal tren positif sektor pariwisata.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/Silvy Dian/ Red: Friska Yolandha
Warga memindai kode batang Aplikasi Pedulilindungi menggunakan gawai sebelum memasuki kawasan Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta, Sabtu (23/10). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan protokol kesehatan (prokes) tetap jadi napas utama para wisatawan saat berwisata di tengah-tengah pandemi Covid-19.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Warga memindai kode batang Aplikasi Pedulilindungi menggunakan gawai sebelum memasuki kawasan Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta, Sabtu (23/10). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan protokol kesehatan (prokes) tetap jadi napas utama para wisatawan saat berwisata di tengah-tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyambut baik pembatalan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 serentak yang akan diterapkan selama libur natal dan tahun baru (nataru) 2022.  Ini menjadi awal tren positif sektor pariwisata selama libur natal dan tahun baru (nataru).

"Tentu kami menyambut baik pembatalan PPKM Level 3. Pemerintah sudah melarang perayaan tetapi kegiatan pariwisata bisa tetap berjalan dengan baik," ujar Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani saat bicara di konferensi virtual FMB9 bertema Staycation, Liburan Aman Saat Pandemi, Kamis (9/12).

Baca Juga

Menurutnya, ini pertanda positif dalam menyambut akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022. Kendati demikian, dia mengaku, upaya kehati-hatian harus tetap PHRI kedepankan. Ia menambahkan, PHRI sebagai pelaku usaha di bidang pariwisata juga ikut mencoba mengendalikan Covid-19. Diantaranya terkait kapasitas yang diatur supaya pengunjung atau tamu di satu tempat wisata tidak penuh. Apalagi, dia menambahkan, kalau melihat pola sejak November lalu, kegiatan pernikahan sudah berjalan dan kegiatan pariwisata mulai bergerak aktif. Kemudian sejak pengumuman PPKM level 3 dibatalkan, dia melanjutkan, reservasi hotel jadi meningkat. Padahal, pihaknya mengaku jumlah reservasi tempat penginapan selama pekan lalu masih sepi. 

"Kini, perlahan ada tren positif dan jumlah pesanan mulai naik," katanya.

Lebih lanjut, PHRI berharap libur natal dan tahun baru di tahun ini tidak seperti tahun lalu. Ia menambahkan, sebenarnya reservasi hotel selama akhir tahun lalu mulai bertambah. Namun, pihaknya menuding pergerakan masyarakat yang direm dan harga tes polymerase chain reaction (PCR) yang mahal akhirnya membuat sektor pariwisata jadi drop.

Komentar serupa disampaikan Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) DIY. Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono meminta agar pemerintah berkomitmen untuk tidak mengubah kebijakan secara mendadak nantinya setelah dilakukan pembatalan tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement