Kamis 09 Dec 2021 21:35 WIB

Ilmu yang Bemanfaat dan Menyesatkan

Ilmu bisa bermanfaat namun bisa menjadi kehinaan jika disalahgunakan.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Ilmu yang Bemanfaat dan Menyesatkan. Foto: Memberi nasihat merupakan anjuran agama (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Ilmu yang Bemanfaat dan Menyesatkan. Foto: Memberi nasihat merupakan anjuran agama (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ilmu bisa menjadikan seseorang mendapat kemulian. Namun, jika ilmu itu tidak digunakan menurut kehendak Allah SWT, maka menjadi kehinaan.

"Selamat buat anda Bila memiliki ilmu yang dapat menunjukkan anda kepada Allah," Dr Aidh bin Abdullah al-Qarni dalam bukunya "La Tahzan Jangan Bersedih".

Baca Juga

Dalam surat Ar-Rum Allah SWT  berfirman sehubungan dengan orang yang berilmu dan beriman. "Kelak pada hari kiamat orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata kepada orang-orang kafir:"Sungguh, kalian telah berada di dalam kubur sesuai dengan ketetapan Allah sampai datangnya hari berbangkit."

Dr Aidh mengatakan, sesungguhnya ilmu itu ada dua macam bila ditinjau dari pelakunya. Yaitu ilmu iman dan ilmu kafir.

Dalam surah Ar-Rum ayat 7 Allah SWT telah berfirman sehubungan dengan musuh-musuhnya: "Mereka hanya mengetahui yang lahir saja dari kehidupan dunia, sedangkan tentang kehidupan akhirat rumah mereka lalai."

Dalam surah An-Naml ayat 66 disebutkan:

"Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai ke sana, bahkan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu lebih-lebih lagi mereka buta darinya."

Dalam surah An-Najm ayat 30 Allah SWT berfirman. "Itulah batas jangkauan pengetahuan mereka."

Dalam surah Al-Araf ayat 175-176 Allah SWT berfirman: "Dan bacakanlah kepada mereka berita seorang yang telah kami berikan kepadanya ayat-ayat kami, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh setan, maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Kalau kami menghendaki sesungguhnya kami tinggikan derajatnya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing; jika kamu menghalaunya diulurkannyalah lidahnya, dan jika kamu membiarkannya, dia mengeluarkan lidahnya juga. Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka Ceritakanlah kepada mereka kisah itu agar mereka berpikir."

Allah SWT telah berfirman sehubungan dengan orang-orang Yahudi dan ilmu mereka. "Mereka seperti keledai yang membawa kitab kitab yang tebal." (QS 62 ayat 5).

Dr Aidh memastikan, sesungguhnya ilmu yang mereka miliki adalah ilmu yang tidak menuntut ke jalan hidayah bukti yang tidak memuaskan, dan hujjah yang tidak menuntaskan. Ilmunya mengandung penukilan yang tidak objektif, pembicaraan yang tidak benar, penunjukan tetapi ke arah yang menyimpang, dan pengaruh tetapi menuju kepada kesesatan.

"Kalau begitu, bagaimana bisa meraih kebahagiaan orang yang memiliki ilmu seperti ini, sedangkan mereka adalah orang-orang yang menginjak-injak kebahagiaan itu sendiri dengan kaki mereka," katanya.

"Mereka lebih menyukai kebutaan kesesatan daripada petunjuk itu." (QS 41 ayat 17).

"Perkataan mereka: "Hati kami tertutup. Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya."( QS 4 ayat 155).

Dr Aidh menyampaikan, bahwa dia telah melihat ratusan ribu buku yang tebal-tebal lagi begitu mengejutkan jumlahnya di perpustakaan milik kantor markas PBB Washington. Buku tersebut itu dari berbagai disiplin ilmu, berbagai spesialisasi dan pembahasan tentang berbagai generasi bangsa, umat, kebudayaan dan pendidikan.

"Semuanya ada dalam perpustakaan itu. Akan tetapi umat yang memiliki perpustakaan raksasa ini adalah umat yang ingkar kepada Tuhannya," katanya.

Dr Aidh menegaskan, sesungguhnya mereka tidak mengetahui, kecuali hanya seputar alam yang dapat dilihat dan disaksikan. Adapun mengenai segala sesuatu yang ada di balik itu, maka tiada pendengaran, tiada penglihatan, tiada perhatian, dan tiada kesadaran bagi mereka terhadap ya.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam  QS 46 ayat 26 yang artinya.

"Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan, dan hati, tetapi pendengaran penglihatan dan hati mereka tidak berguna sedikit pun bagi mereka."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement