Jumat 10 Dec 2021 19:47 WIB

Staf Parlemen Muslim Tuntut Tindakan Atas Islamofobia Kongres AS

Staf parlemen Muslim mengecam retorika kebencian oleh pejabat publik.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Staf Parlemen Muslim Tuntut Tindakan atas Islamofobia Kongres AS. Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_93
Staf Parlemen Muslim Tuntut Tindakan atas Islamofobia Kongres AS. Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, CHICHAGO -- Puluhan anggota staf Muslim di kongres Amerika Serikat (AS) mengirim surat terbuka kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS pada Rabu (8/12). Surat tersebut berisi tuntutan tindakan atas komentar Islamofobia yang dibuat oleh seorang anggota dari Partai Republik.

Surat itu berisi pernyataan mengecam komentar Lauren Boebert dari negara bagian Colorado yang terlihat di video di sebuah acara humor publik. Di acara tersebut, Boebert melontarkan nyinyiran rasialis yang ditujukan kepada anggota Kongres dari Partai Demokrat Ilhan Omar.

Baca Juga

Boebert menggambarkan Omar, seorang Muslim yang lahir di Somalia, sebagai anggota "pasukan jihad" pada sebuah acara di negara bagian Colorado bulan lalu. Boebert juga mengatakan bahwa aman untuk naik bersamanya di lift gedung Kongres Capitol Hill jika Omar tidak mengenakan sebuah ransel.

"Yah, dia tidak punya ransel. Kita pastinya akan baik-baik saja," ujar Boebert mengacu pada terorisme dalam nyinyirannya terhadap Omar, dilansir di Anadolu Agency, Jumat (10/12).

 

Komentar tersebut lantas membuat Omar dan Muslim lainnya marah. Omar, yang merupakan wakil dari negara bagian Minnesota, itu mengatakan cerita itu tidaklah benar. Atas komentar Boebert tersebut, 62 anggota staf Muslim di DPR dan Senat, bersama dengan hampir 400 staf menandatangani surat yang mengecam retorika kebencian oleh pejabat publik yang membahayakan keselamatan mereka, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement