Sabtu 11 Dec 2021 05:04 WIB

Kalah Beruntun, Djanur Siap Kena Evaluasi Barito Putera

Djanur mengaku siap bertanggung jawab atas performa buruk timnya.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Mas Alamil Huda
Djadjang Nurdjaman (Djanur) mengaku siap bertanggung jawab atas performa buruk timnya yang selalu menelan kekalahan dalam tiga laga terakhir. Yang terbaru, Barito Putera ditekuk Persik Kediri dengan skor 0-2 pada lanjutan pekan 16 BRI Liga 1 2021/2022, di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Rabu (8/12) lalu.
Foto: REPUBLIKA/Hartifiany Praisra
Djadjang Nurdjaman (Djanur) mengaku siap bertanggung jawab atas performa buruk timnya yang selalu menelan kekalahan dalam tiga laga terakhir. Yang terbaru, Barito Putera ditekuk Persik Kediri dengan skor 0-2 pada lanjutan pekan 16 BRI Liga 1 2021/2022, di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Rabu (8/12) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pelatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman (Djanur) mengaku siap bertanggung jawab atas performa buruk timnya yang selalu menelan kekalahan dalam tiga laga terakhir. Yang terbaru, Barito Putera ditekuk Persik Kediri dengan skor 0-2 pada lanjutan pekan 16 BRI Liga 1 2021/2022, di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Rabu (8/12) lalu.

Penampilan Bayu Pradana dan kawan-kawan tidak sesuai dengan ekspektasinya. Kesalahan individu yang sering dilakukan pemain Barito Putera berujung blunder yang bisa dimanfaatkan para pemain Persik Kediri untuk mencetak gol. Saat ini, ia menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen apabila ingin mengevaluasi kinerjanya selama ini.

“Saya sadar sebagai pelatih, saya tanggung jawab tentunya. Saya menunggu keputusan manajemen kalaupun didepak saya harus menerima, enggak mungkin saya memaksa,” ujar eks pelatih Persib Bandung dan Persebaya Surabaya itu, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (10/12).

Djanur, sapaan akrabnya, masih optimistis tim berjuluk Laskar Antasari itu masih memiliki peluang yang cukup terbuka untuk dapat keluar dari zona degradasi. Menurutnya, ada perubahan yang dilakukan secara signifikan sebelum putaran kedua bergulir. Karena kompetisi masih cukup panjang sehingga masih ada waktu untuk memperbaiki performa tim guna tetap bertahan di kompetisi kasta teratas sepak bola Indonesia.

“Tapi sebenarnya kalau di putaran kedua evaluasi dilakukan. Perubahan sana-sini, tim ini bisa selamat dari degradasi,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement