Ahad 12 Dec 2021 13:14 WIB

BPBD Makassar Minta Camat Siaga Banjir Susulan

Hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi pekan ini.

BPBD Makassar Minta Camat Siaga Banjir Susulan. Sejumlah bocah bermain air saat terjadi banjir di Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (8/12/2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar mencatat sebanyak 3.206 warga mengungsi akibat banjir yang tersebar di 37 titik pengungsian.
Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda
BPBD Makassar Minta Camat Siaga Banjir Susulan. Sejumlah bocah bermain air saat terjadi banjir di Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (8/12/2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar mencatat sebanyak 3.206 warga mengungsi akibat banjir yang tersebar di 37 titik pengungsian.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan Achmad Hendra Hakamuddin meminta camat di daerah rawan banjir kembali bersiaga menyusul hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi pekan ini.

"Diharapkan para camat selalu siaga dan memonitoring daerah masing-masing serta melaporkan secara periodik perkembangan terbaru di wilayahnya," ujar Hendra, Ahad (12/12).

Baca Juga

Ia menambahkan, sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan dengan intensitas tinggi dan sedang akan terjadi pada 14-18 Desember 2021, sehingga masyarakat dan pejabat kecamatan tetap waspada dan siaga terjadi banjir susulan. Dari data BPBD Makassar, tercatat ada enam kecamatan masuk dalam kategori rawan terendam banjir.

Kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Biringkanaya, Tamalate, Manggala, Panakukang, Tamalanrea, dan Rappocini. Sebelumnya, seluruh pengungsi yang terdampak pascabanjir pada enam kecamatan di lokasi pengungsian banyak yang sudah pulang ke rumah masing-masing.

Kendati genangan banjir sudah surut, namun Pemerintah Kota Makassar melalui BPBD meminta masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya kembali hujan dengan intensitas tinggi di wilayah kota. Selain itu, informasi peringatan dini dari BMKG tentang adanya fenomena La Nina dampaknya masih mengintai Indonesia dan diperkirakan masih akan berlangsung hingga Februari 2022.

Sebelumnya, banjir melanda pada enam kecamatan saat intensitas hujan tinggi, berlangsung sejak 5-7 Desember 2021 hingga menyisakan genangan air dan banjir pada beberapa wilayah kota pada 8 Desember 2021. Puncaknya, pada 9 Desember 2021, tercatat sebanyak 6.102 jiwa mengungsi pada 58 titik pengungsian tersebar di lima kecamatan.

Berdasarkan data rekapitulasi jumlah pengungsi mulai 7 Desember tercatat sebanyak 3.206 jiwa, dengan 34 titik pengungsian tersebar di enam kecamatan. Selanjutnya, 8 Desember, jumlah pengungsi kembali bertambah sebanyak 4.089 jiwa dengan titik pengungsian juga bertambah sebanyak 55 titik tersebar di lima kecamatan terdampak yaitu di Kecamatan Biringkanaya, Manggala, Tamalanrea, Panakukang, dan Tamalate.

Pada 9 Desember 2021, tercatat jumlah pengungsi bertambah sebanyai 6.102 jiwa. Begitu pula titik pengungsi ikut bertambah menjadi 58 titik pengungsian di lima kecamatan.

Namun, pada 10 Desember, jumlah pengungsi mulai berkurang. Terdata sebanyak 1.328 jiwa, dengan lokasi pengungsian tersisa 26 titik tersebar hanya di tiga kecamatan, seperti Kecamatan Biringkanaya, Manggala dan Panakukang. Meski demikian, dilaporkan pada 11 Desember 2021, pengungsi masih bertahan di lima lokasi pengungsian Kecamatan Manggala sebanyak 176 jiwa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement