Selasa 14 Dec 2021 04:18 WIB

Taman Kehati Indramayu, Replika Rawa Gelam Satu-Satunya di Pulau Jawa

Taman Kehati Indramayu masuk kategori Taman Kehati lahan basah pesisir.

Rep: lilis sri handayani/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Siti Nurbaya, memberi makan Rusa Timorensis di Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Kabupaten Indramayu, Senin (13/12).
Foto: dok PT Polytama Propindo
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Siti Nurbaya, memberi makan Rusa Timorensis di Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Kabupaten Indramayu, Senin (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Taman Kehati di Kecamatan/Kabupaten Indramayu menjadi replika rawa gelam satu-satunya di Pulau Jawa. Di alam, ekosistem rawa gelam umumnya ditemukan di luar Pulau Jawa, seperti misalnya di Kabupaten Raja Ampat.

‘’Adanya vegetasi pohon gelam atau yang lebih dikenal pohon kayu putih menjadi keunikan Taman Kehati Indramayu,’’ kata Peneliti Utama Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hendra Gunawan, di Taman Kehati Indramayu, Senin (13/12).

Baca Juga

Hendra menjelaskan, Taman Kehati Indramayu masuk kategori Taman Kehati lahan basah pesisir. Taman Kehati itu menjadi salah satu perwakilan ekosistem rawa payau yang sudah mulai hilang di Pulau Jawa.

Taman Kehati Indramayu itu merupakan hasil revitalisasi Hutan Kota Kayu Putih, yang terwujud berkat kerja sama PT Polytama Propindo dengan Pemkab Indramayu.

Hendra menyebutkan, jumlah pohon di Taman Kehati Indramayu pada 2020 mencapai 838 buah, naik dari sebelumnya yang hanya 714 buah. Jumlah spesies pun bertambah menjadi 33 spesies, dari sebelumnya sebanyak 25 spesies. Sedangkan indeks keanekaragaman jenis pohonnya pun meningkat dari 1,75 menjadi 2,23 pada 2020.

Taman Kehati Indramayu pun meraih rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai replika ekosistem taman gelam pertama yang dikembangkan untuk wisata kota. Lokasi itu dikelola menjadi taman wisata edukasi unggul melalui kolaborasi PT Polytama Propindo bersama Pemerintah Pusat dan Pemkab Indramayu.

Penyematan rekor MURI tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Siti Nurbaya, di Taman Kehati Indramayu, Senin (13/12).

Siti pun menyambut baik langkah PT Polytama Propindo dalam melakukan konservasi lahan basah Taman Kehati. Apalagi, perusahaan tersebut juga melakukan penyediaan fasilitas Ekoriparian Sungai Tjimanoek Lama.

‘’Kepedulian dan partisipasi korporasi memang sangat diperlukan. Polytama telah memainkan perannya sebagai perusahaan yang peduli dengan lingkungan dan masyarakat,’’ kata Siti.

Presdir Polytama, Didik Susilo, menjelaskan, Taman Kehati maupun Ekoriparian Sungai Tjimanoek Lama merupakan bentuk sinergi antara Polytama dengan pemerintah dalam upaya menciptakan kawasan lingkungan sungai yang bersih dan asri di tengah jantung kota. ‘’Ini persembahan Polytama melalui inovasi dari program CSR di bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat,’’ kata Didik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement