Selasa 14 Dec 2021 16:43 WIB

RI-AS Teken Kerja Sama Keamanan Maritim Sampai 2026

Kerja sama mencakup bantuan AS pada RI menghadapi agresi China di Laut China Selatan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
 Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, kiri, dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menandatangani Nota Kesepahaman di Gedung Pancasila, Jakarta, Selasa, 14 Desember 2021. AS dan RI sepakat memperdalam kerja sama maritim dalam pertemuan bilateral tersebut.
Foto: Olivier Douliery/Pool Photo via AP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, kiri, dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menandatangani Nota Kesepahaman di Gedung Pancasila, Jakarta, Selasa, 14 Desember 2021. AS dan RI sepakat memperdalam kerja sama maritim dalam pertemuan bilateral tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sepakat memperdalam kerja sama maritim dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menlu AS Antony Blinken di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (14/12). Retno mengatakan AS merupakan mitra penting Indonesia di bidang keamanan pertahanan negara.

"Hari ini ditandatangani perpanjangan MoU kerja sama Maritim yang akan berlaku sampai 2026," ujar Retno dalam konferensi pers bersama Blinken yang disiarkan secara virtual.

Baca Juga

Dia menjelaskan MoU antara lain mencakup kerja sama keamanan maritim, sumber daya kelautan, konservasi dan pengelolaan perikanan, serta keselamatan dan navigasi maritim. Selain itu guna memperkuat kerja sama di bidang keamanan, kedua negara juga sepakat membentuk mekanisme dialog 2+2 Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan pada tingkat pejabat senior.

Blinken memaparkan AS dan Indonesia sepakat mengambil langkah untuk memperdalam serta memperkuat kerja sama yang memiliki dampak bagi kehidupan rakyat di masing-masing negara. Dia mengaku bahwa keamanan laut menjadi penting dari ancaman-ancaman luar.

"Di wilayah ini di mana begitu banyak yang terjadi di laut dan khususnya begitu banyak komunikasi terjadi di laut dan pada saat kritis ketika krisis iklim mengancam lautan kita, kita membutuhkan biaya," ujar Blinken pada kesempatan konferensi pers yang sama.

"Kerja sama kehidupan laut dalam isu-isu maritim sangat penting dan menurut saya lebih penting dari sebelumnya. Dan itulah yang sedang kami lakukan," ujarnya menambahkan.

AS dan Indonesia memiliki visi yang sama di kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, termasuk komitmen terhadap kebebasan navigasi dan penerbangan. Menurut AS, Indonesia merupakan pemimpin dalam ASEAN dan “jangkar” tatanan berbasis aturan di Indo-Pasifik.

Menurut keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta, AS selalu memiliki keterlibatan mendalam di Indo-Pasifik, sehingga pihaknya dan mitra-mitra AS meyakini bahwa cara terbaik untuk menghindari konflik adalah dengan menegaskan kembali nilai-nilai bersama.

"Kami mendukung upaya kuat Indonesia untuk melindungi hak-hak maritimnya dan mempertahankan diri dalam menghadapi agresi Republik Rakyat China (RRC) di Laut China Selatan, termasuk di zona ekonomi eksklusifnya di sekitar Kepulauan Natuna," kata AS.

Kunjungan Blinken ke Jakarta merupakan tindak lanjut dari Dialog Strategis AS-Indonesia pertama yang diadakan di Washington pada Agustus 2021, pertemuan antara Presiden Joseph R. Biden dan Presiden Jokowi di Glasgow pada November, serta partisipasi Presiden Jokowi dalam Summit Democracy pada Desember. Senin (13/12) kemarin Blinken telah melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Jokowi.

Kedatangan Blinken berbarengan dengan kedatangan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Nikolai Patrushev, yang juga diterima Jokowi, Senin. Setelah ke Indonesia pada helatan kunjungan pertama ke Asia, Blinken akan bertolak ke Malaysia dan Thailand.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement