Rabu 15 Dec 2021 21:40 WIB

Harga Sejumlah Komoditas di Malang Naik Jelang Akhir Tahun

Pengecer kecil tidak berani mengambil stok cabai terlalu banyak.

Harga Sejumlah Komoditas di Malang Naik Jelang Akhir Tahun (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Harga Sejumlah Komoditas di Malang Naik Jelang Akhir Tahun (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Harga sejumlah komoditas bahan pokok di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, tercatat mengalami kenaikan yang cukup tinggi menjelang datangnya perayaan Natal dan Tahun Baru 2022.

Salah seorang pedagang kebutuhan pokok di Pasar Besar Kota Malang, Aliya mengatakan bahwa dalam kurun waktu satu pekan terakhir, harga cabai rawit melonjak tinggi, dengan kenaikan rata-rata berkisar Rp20.000 hingga Rp30.000 per kilogram.

Baca Juga

"Harga cabai terus mengalami kenakan. Cabai rawit saat ini harganya Rp90.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp60.000 per kilogram. Naiknya terus menerus," kata Aliya, Rabu (15/12).

Aliya menambahkan, kenaikan harga tertinggi saat ini memang terjadi pada komoditas cabai rawit. Namun, harga cabai keriting juga tercatat mengalami kenaikan meskipun tidak setinggi harga cabai rawit.

Menurut dia, harga per kilogram cabai keriting saat ini berada pada kisaran harga Rp40.000, dari sebelumnya Rp35.000. Sementara untuk harga cabai merah, tidak ada kenaikan dan tetap pada harga Rp40.000 per kilogram.

Ia menambahkan, pasokan cabai untuk wilayah Kota Malang sempat terdampak meletusnya Gunung Semeru pada 4 Desember 2021, karena wilayah Kabupaten Lumajang merupakan salah satu pemasok cabai ke Pasar Besar Kota Malang.

"Cabai itu dari Lumajang. Saat ini harus pintar memilih. Karena kalau salah pilih dan kualitasnya kurang bagus pembeli tidak mau, karena harganya juga tinggi," katanya.

Selain kenaikan harga cabai rawit, lanjut dia, komoditas lain yang juga mulai mengalami kenaikan harga adalah bawang merah. Harga bawang merah dengan kualitas bagus saat ini dijual dengan harga Rp35.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp30.000.

Untuk harga bawang merah dengan kualitas standar, harganya juga naik dari sebelumnya Rp25.000 per kilogram, menjadi Rp35.000 per kilogram. Menurut Aliya, kenaikan harga sejumlah komoditas pada akhir tahun merupakan hal yang biasa terjadi.

"Memang sudah waktunya naik, karena menjelang akhir tahun. Barangnya sekarang itu kadang kosong, kemudian datang banyak," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang lain di Pasar Besar Kota Malang, Suhema mengatakan bahwa ada sejumlah bahan kebutuhan pokok penting yang saat ini mengalami kenaikan harga, diantaranya adalah cabai rawit, telur, minyak goreng dan bawang merah.

Kenaikan harga cabai tersebut, menurut dia, dipengaruhi faktor datangnya musim hujan. Dengan datangnya musim hujan, maka cabai yang dipanen sedikit atau kualitasnya menurun sehingga menyebabkan kenaikan harga.

Suhema merupakan salah seorang pedagang dengan skala yang lebih besar dan menjual cabai rawit dengan harga berbeda dari para pengecer. Pada tingkat eceran, harga cabai rawit berada pada kisaran Rp90.000 per kilogram, sementara pada warung miliknya harga cabai rawit Rp75.000 per kilogram.

Kenaikan harga cabai tersebut, lanjut dia, juga menyebabkan banyak pengecer tidak berani untuk mengambil barang dalam jumlah besar. Sementara pedagang dengan skala yang lebih besar seperti dirinya, memiliki modal yang lebih kuat dan mampu menaikkan penjualan.

"Pengecer kecil tidak berani mengambil stok cabai terlalu banyak. Kalau saya, sebelumnya hanya bisa menjual 20 kilogram per hari, sekarang bisa sampai 40 kilogram," katanya.

Ia menambahkan, saat ini tidak memiliki pilihan selain menjual cabai rawit dengan harga tinggi. Hal itu dikarenakan dari tingkat pemasok, harga cabai sudah mahal meskipun sesungguhnya pasokan cabai masih cukup banyak.

"Untuk pasokan sebenarnya ada walaupun di beberapa wilayah ada yang gagal panen karena hujan terus menerus. Tapi memang, harganya mahal, jadi sampai ke penjual seperti saya sudah mahal," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement