Rabu 15 Dec 2021 22:06 WIB

Meski Omicorn Belum Ditemukan, Semua Tetap Bersiap Hadapi Gelombang Ketiga

Masyakat tetap waspada dan taati protokol kesehatan

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Muhammad Subarkah
Pengunjung beraktivitas dengan memakai maskeri Mall  Bandung Indah Plaza (BIP), Jalan Merdeka, Kota Bandung, Rabu (15/12). : Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pengunjung beraktivitas dengan memakai maskeri Mall Bandung Indah Plaza (BIP), Jalan Merdeka, Kota Bandung, Rabu (15/12). : Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan perkembangan terkini situasi COVID-19 di tanah air. Pada pekan ini terjadi penurunan kasus baru mingguan sebesar 17% dan ada peningkatan kematian sebesar 14% dibandingkan dengan minggu sebelumnya. 

Kemudian testing rate dan positivity rate, dan juga penggunaan tempat tidur COVID-19 termasuk ICU dapat dijaga dalam level aman. Tren baik ini, ujarnya, harus dipertahankan dengan terus mengupayakan kegiatan surveilans, pelacakan kontak dan vaksinasi. 

"Dan tentu kita juga harus mulai bersiap jika gelombang berikutnya  mungkin akan muncul seiring dengan meluasnya varian baru Omicron. Sejauh ini, dari hasil  sekuensing nasional, kita belum menemukan kasus Omicron di negara kita,” kata Nadia dalam Siaran Pers dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, Rabu (15/12). 

Nadia juga mengingatkan, karena menjelang Natal dan Tahun Baru tingkat pergerakan sudah semakin tinggi dan berpotensi terjadinya penularan, maka masyarakat diminta tetap taat protokol kesehatan dan waspada. 

“Selalu memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan menjadi kunci yang bisa dilakukan oleh siapapun untuk membantu menyelesaikan pandemi ini. Selain itu, jika Anda, keluarga Anda, tetangga dan masyarakat yang sakit dan memiliki gejala COVID-19, jangan ragu untuk segera ke Puskesmas terdekat untuk dilakukan penanganan lebih lanjut,” tuturnya. 

Indonesia terus melakukan percepatan dan perluasan vaksinasi. Dengan kondisi geografis dan banyaknya jumlah penduduk, merupakan tantangan tersendiri untuk bisa segera mencapai terbangunnya herd immunity atau kekebalan kelompok. 

Jelang akhir tahun, Pemerintah Indonesia memastikan akan makin meningkatkan upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi, sehingga target yang telah dicanangkan bisa tercapai. Per Rabu (15/12) pukul 18.00 WIB, total vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 148,6 juta dosis (71,38 % dari sasaran) dan lebih dari 104,7 juta di antaranya (50,32%) sudah mendapatkan dosis kedua.

Sementara untuk vaksinasi lansia, kata Nadia, baru 9 provinsi yang telah mencapai lebih dari 60% dosis 1 vaksinasi pada lansia. Yakni DKI Jakarta, Bali, Yogyakarta, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, dan Sulawesi Utara. “Untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster bagi nakes sudah diberikan sebanyak 86,05%,” ujarnya.

Terkait ketersediaan vaksin, Nadia menyampaikan bahwa saat ini Indonesia telah menerima lebih dari 415,3 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi maupun dalam bentuk bulk “Dengan terus berdatangannya vaksin, menjadi bukti keseriusan pemerintah untuk mengamankan stok vaksin guna kebutuhan program vaksinasi nasional,” tegas Nadia.

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement