Kamis 16 Dec 2021 13:44 WIB

Wali Kota Surabaya Naikkan Insentif Hafidz Jadi Rp 800 Ribu per Bulan

Insentif yang diberikan kepada hafidz sebelumnya Rp 600 ribu

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi anak mengaji alqurananak mengaji mengaji alqurantadarus alquran
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi anak mengaji alqurananak mengaji mengaji alqurantadarus alquran

IHRAM.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memyatakan, pihaknya bakal menaikkan insentif bagi para hafidz dan hafidzah di Kota Pahlawan menjadi Rp 800 ribu per bulan. Sebelumnya, insentif yang diberikan sebesar Rp 600 ribu per bulan. Eri menyatakan, insentif kepada para penghafal Alquran tersebut merupakan salah satu pesan dari para kiai dan ulama.

Pesan tersebut, lanjut Eri, langsung direalisasikan pada pertengahan 2021, tepatnya setelah ada perubahan anggaran atau PAPBD 2021. "Nanti untuk para hafidz saya minta untuk menjadi imam sholat di masjid dan mushola di kampung-kampung. Harapan saya, dengan adanya doa dari para kiai, doa para hafidz di setiap masjid dan mushola, akan mendapat berkah dari Allah SWT," ujar Eri, Kamis (16/12).

Baca Juga

Eri meyakini, Surabaya tidak akan pernah menjadi kota yang hebat jika kiai dan ulamanya tidak pernah mendoakan kota dan umaronya. "Sekuat apapun umaro, tanpa doa dari para ulama, tidak akan mampu membawa Surabaya menjadi kota yang Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur," ujarnya.

Pemberian insentif ini, lanjut Eri, tidak hanya diberikan kepada para penghafal Al-Quran saja. Tapi juga diberikan bagi semua penghafal kitab suci. Harapannya akan banyak lagi warga Surabaya yang tertarik menghafal kitab suci. Eri juga berencana menggelar acara istighosah di setiap kelurahan secara serentak.

 

"Nanti saat istighosah itu dihadiri para kiai dan ulama. Doa bersama dengan istighosah di setiap kelurahan. Saya yakin dengan doa-doa itu, Surabaya akan menjadi lebih adem. Penyakit-penyakit akan hilang," kata Eri.

Rais Syuriah PCNU Surabaya KH. Mas Sulaiman berharap, selain memberikan insentif kepada hafidz atau hafidzah, Eri juga dapat memperhatikan guru-guru di pondok pesantren khususnya guru-guru madin. Sebab selama ini belum ada perhatian dari pemerintah seperti pemberian insentif untuk para guru madin.

“Untuk guru TPQ sudah ada pemberian insentif. Harapan saya, para guru diniyah ini juga mendapat insentif. Kita harus mengambil langkah maksimal, jangan setengah-setengah. Kami para kiai dan ulama siap mendukung,” kata dia

Ketua Tanfidziyah PCNU Surabaya, KH. Ahmad Muhibbin Zuhri mengatakan, upaya memajukan kota yang dibangun pemerintah, perlu ditopang dengan pendekatan spiritual keagamaan dan penguatan moral. Ulama dan kiai siap mendukung, mendorong, serta berkolaborasi dengan pemerintah untuk mewujudkan kesuksesan pembangunan spiritual tersebut.

“Banyak cara untuk mendorong peningkatan spiritual dan keagamaan itu. Salah satunya dengan pemberian insentif para hafidz dan hafidzah," ujarnya.

Muhibbin juga mendukung rencana Eri yang akan menempatkan para hafidz menjadi imam di masjid dan mushola. Menurutnya, ini adalah sebuah langkah kemajuan untuk menambah kualitas peribadatan, dalam rangka memakmurkan masjid dan mushola.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement