IHRAM.CO.ID, ABU DHABI -- Pemerintah Uni Emirat Arab telah menggariskan pembatasan untuk pertemuan sosial selama liburan Natal dan Tahun Baru. Masyarakat yang akan mengikuti perayaan akan dibatasi hingga 80 persen dari kapasitas penuh.
"Peserta juga harus menunjukkan tes PCR negatif yang diambil maksimal 96 jam sebelum tiba di acara apapun," kata Otoritas Manajemen Krisis dan Darurat Nasional (NCEMA) UEA, dilansir dari Al Arabiya, Jumat (17/12).
NCEMA merincikan pemeriksaan suhu juga akan dilakukan di pintu masuk. Kemudian pihak penyelenggara juga telah didesak untuk mengatur arus masuk dan menghindari kepadatan.
Siapa pun yang menghadiri acara harus mengenakan masker dan menjaga jarak setidaknya satu setengah meter satu sama lain. Sedangkan anggota keluarga yang sama diizinkan untuk duduk bersebelahan tanpa harus menjaga jarak.
"Orang-orang yang menghadiri acara juga diminta menahan diri dari berjabat tangan satu sama lain," kata NCEMA.
Pembatasan telah diperkenalkan di tengah jumlah kasus yang terus meningkat di UEA. Sebanyak 148 kasus baru terdeteksi pada Rabu (15/12), naik dari 110 pada hari sebelumnya dan 92 pada Senin.
Namun, jumlahnya tetap jauh di bawah awal tahun yang memuncak sekitar 3.000 kasus baru per hari pada Februari dan sekitar 2.000 per hari pada Juni. Ibu kota negara itu, Abu Dhabi, juga memperkenalkan kembali pemeriksaan perbatasan darat untuk mengekang penyebaran Covid-19, meskipun ini tidak seketat pemeriksaan sebelumnya yang dicabut pada September.
Berbagai perayaan diharapkan akan diadakan di seluruh emirat untuk menandai Natal dan menyambut Tahun Baru. Termasuk yang paling penting, pertunjukan kembang api pada Malam Tahun Baru di Burj Khalifa di Dubai.
Bintang pop Inggris, Robbie Williams dikabarkan akan tampil di sebuah konser di Atlantis di Palm Jumeirah. Sehingga pertunjukan tersebut akan dihadiri oleh banyak orang, dan para pengunjung diharuskan mendaftar terlebih dahulu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
