Jumat 17 Dec 2021 19:34 WIB

Atasi Antrean Haji, Sapuhi Sarankan Pembangunan Kompleks Indonesia

Sapuhi menilai kompleks Indonesia di Arab Saudi solusi antrean haji

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum Serikat Penyelenggara Haji dan Umroh Indonesia (Sapuhi), Syam Resfiadi, menilai kompleks Indonesia di Arab Saudi solusi antrean haji  .
Foto: Republika TV/Fian Firatmaja
Ketua Umum Serikat Penyelenggara Haji dan Umroh Indonesia (Sapuhi), Syam Resfiadi, menilai kompleks Indonesia di Arab Saudi solusi antrean haji .

IHRAM.CO.ID, JAKARTA—Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umroh Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi menyarankan Presiden RI, Joko Widodo melakukan kerjasama dengan Putra Mahkota Muhammad bin Salman al-Saud (MBS) agar membangunkan tempat khusus bagi jamaah haji Indonesia. 

Syam menilai, kerja sama ini bisa mengurangi masalah antrean panjang haji di Indonesia. “Untuk menyelesaikan persoalan ini, Pak Presiden Jokowi tinggal ajak kerja sama Putra Mahkota MBS untuk membangunkan gedung khusus untuk Indonesia dengan kapasitas 200 ribu sampai 300 ribu di lokasi tertentu,” kata Ketua Umum Sapuhi, Syam Resfiadi, saat dihubungi, Jumat (17/12).  

Baca Juga

Syam mengatakan, sebelum melakukan permintaan kerja sama, Presiden harus aktif melakukan komunikasi dengan Putra MBS sebagai penerus Raja Salman. 

Menurut Syam, komunikasi Presiden atau Wakil Presiden dengan putra mahkota sangat ditunggu pihak kerajaan.   

“Karena silaturahim MBS yang sedang berkuasa dengan Presiden kita itu hal yang ditunggu-tunggu oleh mereka,” ujarnya.  

Syam menuturkan, tempat itu bisa dibuatkan banyak gedung dengan fasilitas lengkap yang bisa memenuhi semua keperluan jamaah selama di Arab Saudi.

Mulai dari fasilitas kesehatan, pusat belanja dan fasilitas lainnya yang membuat jamaah bisa nyaman tinggal di sana. “Indonesia tinggal cukup kontrak panjang tidak perlu membangun gedung,” ujarnya.

Menurut Syam, jika kerja sama ini dapat direalisasikan akan membuat nama Presiden Jokowi dan juga Muhammad bin Salman dikenang masing-masing rakyatnya. Di mana mereka membuat suatu perubahan besar dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji.

“Artinya kalau nantinya MBS sudah tidak ada atau Presiden Jokowi sudah tidak menjabat lagi akan tetap terpakai berkelanjutan terus sampai kontrak itu selesai sampai diperpanjang kembali,” katanya.

Syam yakin, jika Indonesia memiliki sewaan gedung jangka panjang kuota haji juga akan terjaga. Menurutnya sangat memungkin Kerajaan Arab Saudi melalui kebijakan MBS menuruti permintaan Indonesia agar membangunkan gedung khusus untuk jamaah haji umroh Indonesia.

"Bahkan Insya Allah akan ditambah dengan memperbanyak sewa jangka panjang tambahan gedung baru. Apalagi, Muhammad bin Salman memiliki target 2030 jamaah haji yang datang ke Arab Saudi menjadi 5 juta dari 2.5 juta rata-rata pertahun," katanya.

Syam memastikan, lokasi yang akan dibangunkan tempat khusus bagi jamaah Indonesia sudah ada yang tempat itu sudah terintegrasi dengan alat transportasi umum. Sehingga memudahkan jamaah menuju tempat pusat ibadah haji maupun umroh.

“Lokasi di Makkah sudah ada, dan lokasi di Madinah sudah ada, tinggal sekarang kemauan dari good will seorang presiden Republik Indonesia untuk menangani masalah haji di Indonesia,” katanya.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement