Senin 20 Dec 2021 07:18 WIB

Sepertiga Warga di Dunia Arab Kekurangan Makanan

PBB menyoroti 69 juta orang di dunia Arab menderita kekurangan gizi tahun lalu.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Sepertiga Warga di Dunia Arab Kekurangan Makanan. Reruntuhan sisa perang di Kota Sanaa, Yaman.
Foto: EPA-EFE/Yahya Arhab
Sepertiga Warga di Dunia Arab Kekurangan Makanan. Reruntuhan sisa perang di Kota Sanaa, Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Sepertiga orang di dunia Arab yang berpenduduk 420 juta orang diketahui tidak memiliki makanan yang cukup menurut Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Organisasi itu menyoroti 69 juta orang menderita kekurangan gizi tahun lalu.

Dilansir dari The New Arab, Kamis (16/12), dalam sebuah laporan, Organisasi Pangan dan Pertanian dunia (FAO) mengatakan antara 2019 dan 2020, jumlah kekurangan gizi di dunia Arab naik 4,8 juta orang. Peningkatannya menjadi 69 juta, hampir 16 persen dari populasi.

Baca Juga

“Peningkatan tingkat kekurangan gizi telah terjadi di semua tingkat pendapatan, di negara-negara yang terkena dampak konflik maupun non-konflik,” kata FAO.

Selain itu, hampir 141 juta orang tidak memiliki akses ke pangan yang cukup pada 2020 - meningkat lebih dari 10 juta orang sejak 2019. Dikatakan pandemi Covid-19 membawa kejutan besar lainnya, dengan jumlah orang kurang gizi di wilayah tersebut meningkat 4,8 juta dibandingkan dengan 2019.

Somalia dan Yaman yang dilanda konflik tetap menjadi negara yang terkena dampak terburuk tahun lalu, dengan hampir 60 persen warga Somalia kelaparan dan lebih dari 45 persen warga Yaman kekurangan gizi. "Yaman memiliki prevalensi anemia tertinggi pada 2020, mempengaruhi 61,5 persen wanita usia reproduksi," katanya.

FAO mengatakan, kelaparan telah meningkat sebesar 91,1 persen di dunia Arab selama dua dekade terakhir. "Angka stunting (20,5 persen) dan kelebihan berat badan (10,7 persen) di antara anak-anak di bawah usia lima tahun tinggi pada tahun 2020," kata FAO.

Dikatakan obesitas orang dewasa, terutama di negara-negara Arab yang lebih kaya, juga meningkat. “Perkiraan tahun terakhir untuk wilayah Arab menunjukkan bahwa 28,8 persen populasi orang dewasa mengalami obesitas, yaitu lebih dari dua kali lipat rata-rata global 13,1 persen.

"Negara-negara berpenghasilan tinggi menunjukkan prevalensi obesitas dewasa tertinggi di kawasan ini sedangkan negara-negara berpenghasilan rendah memiliki tingkat terendah," tambahnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement