Selasa 21 Dec 2021 13:09 WIB

Kairo Bersiap Rayakan Penunjukannya Jadi Ibu Kota Budaya Dunia Islam

Kairo rayakan penunjukannya menjadi Ibu kota Kebudayaan di Dunia Islam

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Masjid Al-Fattah Al-Alim di Kairo, Mesir.
Foto: Ahram.org
Masjid Al-Fattah Al-Alim di Kairo, Mesir.

IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Sebuah perayaan akan digelar di Kairo sebagai penanda penunjukannya menjadi "Ibu kota Kebudayaan di Dunia Islam" pada 2022. Hal ini dipercaya akan meningkatkan pariwisata budaya ibu kota Mesir, yang dikenal sebagai "kota seribu menara", karena masjid dan landmark bersejarahnya.

Kepala sektor barang antik Islam, Koptik, dan Yahudi Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, Osama Talaat, mengatakan bisnis pariwisata Kairo kemungkinan akan mendapat manfaat dari perayaan tersebut, yang akan dimulai pada pertengahan Februari 2022.

Baca Juga

Dilansir di China, Selasa (21/12), Kairo seharusnya menggelar perayaan sebagai ibukota budaya dunia Islam pada 2020. Namun, Direktur Jenderal Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Dunia Islam (ICESCO), Salim AlMalik mengatakan kegiatan itu ditunda karena merebaknya pandemi Covid-19.

Dalam konferensi pers pada 7 Desember lalu, Kementerian Kebudayaan Mesir mengumumkan akan berkolaborasi dengan ICESCO untuk menjadi tuan rumah perayaan, yang mencakup lebih dari 50 kegiatan.

Beberapa kegaiatan itu antara lain seminar, konferensi, publikasi, galeri foto dan kompetisi, pertunjukan seni, pertunjukan cerita rakyat, pameran kerajinan tangan, serta presentasi film khusus tentang Kairo.

"Dipilihnya Kairo sebagai ibu kota kebudayaan di dunia Islam dilakukan karena kota ini merupakan salah satu ibu kota Arab tertua, sekaligus menjadi saksi kedalaman sejarah berkat warisan luar biasa yang dimilikinya," kata Menteri Kebudayaan Mesir, Inas Abdel-Dayem.

Penunjukan Kairo juga disebut mewujudkan posisi internasional Mesir dan menegaskan kedudukan budaya maupun sejarah Mesir di antara negara-negara dunia. Warisan Kairo disebut mengungkapkan karakteristik fundamental peradaban manusia pada umumnya dan peradaban Islam kuno pada khususnya.

Perayaan itu bertepatan dengan proyek renovasi yang sedang berlangsung di Kairo Bersejarah, seperti yang ada di daerah sekitar Bab Zuweila, Bab al-Nasr, Bab al-Futuh, Masjid Al-Hakim dan Masjid Al-Rifa'i.

Didirikan pada abad ke-10 selama kekhalifahan Fatimiyah, Kairo Bersejarah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai situs Warisan Budaya Dunia, salah satu kota Islam tertua di dunia.

Di antara landmark terkenal yang ada dari Historic Cairo adalah Masjid Al-Azhar, Masjid Al-Hussein, bazaar Khan el-Khalili, Jalan Al-Mu'izz, yang dinamai menurut khalifah Fatimiyah. Kompleks ini berisi bangunan keagamaan dan amal ikonik yang ditugaskan oleh penguasa dan elit Mesir dan saat itu, serta tiga gerbang yang tersisa di tembok Kairo Lama, yaitu Bab Zuweila, Bab al-Nasr dan Bab al-Futuh.

Pariwisata di kota ini tidak terbatas pada Kairo Bersejarah tetapi meluas ke Kairo Raya, yang mencakup piramida besar Giza, selain berbagai museum yang menampilkan berbagai era sejarah Mesir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement