Rabu 22 Dec 2021 00:40 WIB

WHO Minta Kegiatan Liburan Dibatalkan

WHO minta liburan dibatalkan karena dapat meningkatkan infeksi virus corona

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Orang-orang berjalan melewati lampu Natal di luar toko yang tutup di Oxford Street, di London. WHO minta liburan dibatalkan karena dapat meningkatkan infeksi virus corona. Ilustrasi.
Foto: AP/Dominic Lipinski/PA
Orang-orang berjalan melewati lampu Natal di luar toko yang tutup di Oxford Street, di London. WHO minta liburan dibatalkan karena dapat meningkatkan infeksi virus corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan di banyak tempat perayaan liburan 'meningkatkan kasus' infeksi virus corona. Sehingga membebani sistem kesehatan dan menambah kasus kematian.

Di tengah lonjakan kasus infeksi karena varian Omicron yang sangat menular, Tedros meminta masyarakat untuk menunda kegiatan berkumpul. "Membatalkan kegiatan lebih baik daripada membatalkan kehidupan," katanya di konferensi pers di Jenewa, Selasa (21/12).

Baca Juga

Namun tim WHO juga menawarkan harapan pada dunia yang lelah pada gelombang wabah baru virus corona. WHO mengatakan tahun 2022 akan menjadi tahun yang lebih baik sebab pandemi yang telah menewaskan 5,6 juta orang di seluruh dunia akan berakhir. Hal ini menunjukkan kemajuan dalam pengembangan vaksin generasi kedua dan ketiga serta pengembangan pengobatan antimikroba dan inovasi lainnya.

"(Kami berharap) untuk dapat mengesampingkan penyakit ini untuk penyakit yang gejalanya lebih ringan yang mudah dicegah, mudah diobati," kata pakar kedaruratan WHO Mike Ryan.

"Jika kita dapat menekan penularan virus seminimal mungkin, maka kami dapat mengakhiri pandemi," tambahnya.

Namun Tedros mengatakan China yang pertama kali mendeteksi virus korona SARS-Cov-2 pada akhir 2019 lalu harus memberikan data dan informasi yang berkaitan untuk membantu respons yang tengah berjalan. "Kami harus terus melanjutkannya sampai kami tahu asalnya. Kami harus mendorong lebih keras karena kami harus belajar dari apa yang terjadi pada saat ini agar (melakukan) yang lebih baik di masa depan," kata Tedros.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement