Rabu 22 Dec 2021 15:24 WIB

Serangan Junta Myanmar, Sembilan Jenazah Ditemukan

Aktivis mengatakan, sekitar 1.300 orang tewas dalam kekerasan oleh militer Myanmar.

Rep: Lintar Satria/Kamran/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi: Suasana demonstrasi antijunta militer di Myanmar.
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi: Suasana demonstrasi antijunta militer di Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGWAY -- Media Myanmar melaporkan terlihat setidaknya sembilan jenazah di wilayah tengah negara itu. Diduga jasad tersebut merupakan korban serangan udara militer. Sebagian besar korban adalah warga sipil termasuk dua orang anak-anak.

Situs berita Myanmar Now melaporkan jenazah-jenazah itu ditemukan tim pencari dan penyelamat di luar Desa Hnan Khar, wilayah Magway, Kota Gangaw, usai serangan. Laporan itu mengatakan hanya dua orang yang merupakan anggota pasukan pertahanan anti-kudeta, sementara sisanya warga sipil.

Baca Juga

Seperti dikutip dari Aljazirah, Rabu (22/12) warga setempat dan juru bicara milisi anti-kudeta mengatakan pasukan militer mengerahkan setidaknya satu helikopter yang melepaskan tembakan dari udara. Saat ini pemerintah militer Myanmar kesulitan untuk membubarkan pemberontak anti-kudeta.

Namun Myanmar Now melaporkan tiga helikopter yang bertanggung jawab atas serangan udara mematikan tersebut. Salah satu warga setempat lainnya mengatakan, militer menggunakan lima helikopter dalam serangan itu dan tentara melepaskan tembakan ke desa yang dihuni sekitar 6.000 orang.

Sejak kudeta 1 Februari lalu muncul milisi-milisi anti-kudeta di seluruh penjuru Myanmar. Pemerintah militer menindak keras perbedaan pendapat. Kelompok aktivis mengatakan, sudah sekitar 1.300 orang tewas dalam kekerasan yang dilakukan militer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement