Senin 27 Dec 2021 08:59 WIB

Omicron Meluas, Menkes Minta Masyarakat tak ke Luar Negeri

Pemerintah akan memperketat proses karantina kedatangan luar negeri.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah penumpang pesawat berjalan di area Terminal 2F Internasional Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (17/12). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat agar tak melakukan perjalanan ke luar negeri jika tidak sangat mendesak.
Foto: Antara/Fauzan
Sejumlah penumpang pesawat berjalan di area Terminal 2F Internasional Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (17/12). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat agar tak melakukan perjalanan ke luar negeri jika tidak sangat mendesak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat agar tak melakukan perjalanan ke luar negeri jika tidak sangat mendesak. Sebab, kata dia, sumber kasus omicron saat ini justru berada di luar negeri.

“Penting sekali di protokol kesehatan ini nomor satu tidak usah pergi ke luar negeri kalau tidak sangat butuh. Karena sekarang sumber penyakitnya ada di sana dan semua orang yang kembali kita lihat banyak yang terkena. Jadi, lindungilah diri kita, jangan ke luar negeri,” ujar Menkes Budi saat konferensi pers perkembangan PPKM melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (27/12).

Baca Juga

Menkes pun berpesan agar masyarakat terus menggunakan masker dan PeduliLindungi. Untuk mencegah semakin meluasnya varian omicron di Indonesia, Budi menyebut, pemerintah akan semakin memperketat karantina masuk pelaku perjalanan dari luar negeri.

“Proses karantina kedatangan luar negeri untuk WNI akan kita perketat, 98 persen kasus omicron adalah terjadi karena orang-orang kita pulang dari luar negeri,” ujar dia.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, kasus baru positif omicron kembali terdeteksi di Indonesia dan kini telah mencapai 46 kasus. Menurut Luhut, hampir seluruh kasus tersebut berasal dari pelaku perjalanan luar negeri yang berasal dari berbagai negara. Sedangkan, sisanya merupakan petugas yang bekerja di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet.

“Hingga saat ini, per kemarin kasus konfirmasi omicron di Indonesia telah mencapai 46 kasus dan hampir seluruhnya adalah pelaku perjalanan luar negeri yang berasal dari berbagai negara,” kata Luhut.

Ia mengatakan, penyebaran varian omicron di dunia pun saat ini semakin meluas. Varian ini telah terdeteksi di 115 negara di dunia dengan total kasus telah mencapai lebih dari 184 ribu.

Meski penyebaran terjadi cepat, berdasarkan data dari negara lain menunjukkan varian ini menyebabkan kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan varian delta. Berdasarkan studi yang dilakukan di Inggris juga menunjukkan bahwa varian omicron ini menyebabkan risiko perawatan di rumah sakit yang jauh lebih rendah daripada varian delta.

Sementara kasus yang terjadi di Afrika Selatan saat ini juga telah menunjukkan tren pelandaian. Meski demikian, Luhut meminta seluruh masyarakat agar tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan karena berdasarkan data di negara lain kasus anak mengalami peningkatan karena omicron.

“Untuk itu, saya mendorong para orang tua di daerah-daerah yang telah memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak untuk segera membawa anak-anaknya untuk divaksinasi,” kata dia.

Baca juga : Omicron Terdeteksi, Luhut: Kasus Covid-19 di Indonesia Tetap Rendah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement