Rabu 29 Dec 2021 09:49 WIB

Asing Obral Saham Bank, IHSG Lanjutkan Penguatan

IHSG naik ke posisi 6.603,75 setelah ditutup menguat sebesar 0,35 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (17/12). IHSG naik ke posisi 6.603,75 setelah ditutup menguat sebesar 0,35 persen pada perdagangan sebelumnya.
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (17/12). IHSG naik ke posisi 6.603,75 setelah ditutup menguat sebesar 0,35 persen pada perdagangan sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Rabu (29/12). IHSG naik ke posisi 6.603,75 setelah ditutup menguat sebesar 0,35 persen pada perdagangan sebelumnya. 

Pagi ini, investor asing membukukan penjualan bersih dengan melepas sejumlah saham perbankan seperti BBCA, BBRI, serta BBTN. Meski demikian, IHSG tetap melanjutkan penguatan hingga lima hari beruntun. 

Baca Juga

Pilarmas Investondo Sekuritas mengatakan pelaku pasar cenderung optimistis menjelang penutupan akhir tahun ini. Varian Omicron dinilai tidak terlalu berpengaruh terhadap perekonomian dunia. 

"Pasar saham bergerak positif seiring dengan optimisme pelaku pasar terhadap minimnya dampak varian Omicron pada pemulihan ekonomi dunia," kata Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Rabu (29/12). 

Dari dalam negeri, pelaku pasar merespons positif penerimaan pajak yang hingga 26 Desember 2021 telah memenuhi target sebesar Rp 1.231,87 triliun atau mencapai 100,19 persen. Selain itu investor juga memandang positif laju investasi pada tahun 2021 dan juga 2022 dimana saat ini fokus pemerintah pada industri hilirisasi dinilai dapat mendorong laju investasi. 

Dampak realisasi investasi sepanjang tahun 2021 dinilai cukup positif terhadap kesempatan kerja.  Kementerian Investasi mencatat realisasi penanaman modal pada Januari-September 2021 atau dari mencapai Rp 659,47 triliun atau sudah 73,3 persen dari target Rp 900 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement