Jumat 31 Dec 2021 11:19 WIB

Ustadz Syukur: Dzikir Nasional Momentum Muhasabah dan Membangun Ketakwaan

Republika kembali menggelar kegiatan Dzikir Nasional menyusul pergantian tahun.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Mas Alamil Huda
Republika Media Mandiri kembali menggelar kegiatan Dzikir Nasional menyusul pergantian tahun. Acara rutinan ini dilaksanakan secara virtual, bekerja sama dengan Majelis Az-Zikra. Foto: Pimpinan Majelis Az-Zikra Ustadz Abdul Syukur.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Republika Media Mandiri kembali menggelar kegiatan Dzikir Nasional menyusul pergantian tahun. Acara rutinan ini dilaksanakan secara virtual, bekerja sama dengan Majelis Az-Zikra. Foto: Pimpinan Majelis Az-Zikra Ustadz Abdul Syukur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika Media Mandiri kembali menggelar kegiatan Dzikir Nasional menyusul pergantian tahun. Acara rutinan ini dilaksanakan secara virtual, bekerja sama dengan Majelis Az-Zikra.

Pimpinan Majelis Az-Zikra, KH Muhammad Abdul Syukur Yusuf, menyebut, kegiatan dzikir merupakan bagian dari membangun ketakwaan dan ketaatan kepada Allah SWT. Dzikir diperintahkan langsung oleh Allah SWT, seperti yang tertulis dalam QS al-Ahzab ayat 41.

Baca Juga

"Dzikir itu dilakukan kapan saja, bukan hanya karena tahun baru, bukan hanya karena malam Jumat, atau karena saat tertentu, tapi kapan saja. Bahkan, Nabi Muhammad SAW itu dalam setiap helaan napas itu berdzikir," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (31/12).

Lebih lanjut, ia menyebut, jika dalam momentum tahun baru diisi dengan kegiatan berdzikir, hal ini berarti mengisi kegiatan dengan hal positif sekaligus meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT.

Dulu, malam tahun baru identik dengan kegiatan gegap gempita, kembang api, musik, atau hal lain yang bersifat hura-hura. Maka, Ustadz Syukur menyebut Republika dan Azzikra ingin semua pihak, utamanya umat Islam, memanfaatkan momentum ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Terlebih, saat ini ada pandemi, musibah di mana-mana. Allah SWT memberi peringatan lewat musibah itu. Dalam QS Rum ayat 41, disebutkan terjadi kerusakan di darat dan di lautan akibat ulah manusia, Allah menghendaki itu agar manusia kembali pada Allah," ujarnya.

Di tengah kondisi seperti ini, Ustaz Syukur mengajak setiap pihak untuk kembali kepada Allah dan menyadarkan diri. Dengan bersama-sama dan dilakukan di banyak tempat, semua orang berdzikir mengingat Allah SWT, bertaubat, dan memperbaiki diri.

Secara mendalam, ia mengingatkan dzikir bukan hanya melafadzkan, melainkan juga merenungi apa yang sudah terjadi. "Kita muhasabah dan mempersiapkan diri, kira-kira esok, lusa, tahun akan datang kita mau apa nih. Sebagai perenungan untuk kemaslahatan bersama," ujar Ustaz Syukur.

Terakhir, ia menyebut manfaat dari berdzikir sangat banyak. Salah satunya, diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT, serta dzikir bersama bisa menjalin ukhuwah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement