Sabtu 01 Jan 2022 15:09 WIB

Kasus Covid-19 di India Kembali Melonjak

Penambahan 22.775 kasus Covid-19 menaikkan kekhawatiran bagi pihak berwenang.

Guru memimpin kelas pada hari pertama sekolah setelah pelonggaran pembatasan Covid-19 di sekolah negeri di Kolkata, India, 16 November 2021. Pada awal tahun 2022 ini, kasus Covid-19 di India dilaporkan mengalami lonjakan.
Foto: EPA-EFE/PIYAL ADHIKARY
Guru memimpin kelas pada hari pertama sekolah setelah pelonggaran pembatasan Covid-19 di sekolah negeri di Kolkata, India, 16 November 2021. Pada awal tahun 2022 ini, kasus Covid-19 di India dilaporkan mengalami lonjakan.

REPUBLIKA.CO.ID, KALKUTA -- India pada Sabtu (1/1) melaporkan 22.775 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, menurut data kementerian kesehatan. Penambahan itu menaikkan kekhawatiran bagi pihak berwenang tentang jumlah kasus yang kian meningkat.

Data itu mengindikasikan bahwa kota-kota metropolitan padat penduduk, seperti ibu kota New Delhi, pusat keuangan Mumbai, dan Kalkuta mencatat kenaikan paling tajam. Di Bengal Barat, infeksi meningkat menjadi 3.450 kasus dalam 24 jam terakhir, 1.950 kasus di antaranya berasal dari Kalkuta, ibu kota negara bagian itu.

Baca Juga

Enam belas kasus Omicron telah dilaporkan di Bengal Barat. Pemerintah kota Kalkuta menetapkan 17 zona penguncian mikro di are-area permukiman yang memiliki lebih dari lima kasus.

Warga yang tinggal di zona-zona tersebut tidak diperbolehkan meninggalkan area permukiman untuk memutus penyebaran Covid-19. Ajoy Chakrobarty, direktur dinas kesehatan negara bagian, mengatakan dia mengadakan pertemuan dengan rumah-rumah sakit swasta untuk memastikan fasilitas kesehatan siap menangani lonjakan kasus.

India menghadapi gelombang kedua Covid-19 yang parah tahun lalu ketika rata-rata jumlah kasus mencapai sekitar 400 ribu per hari. Sejak itu jumlah kasus telah menurun drastis.

Selama berbulan-bulan, angka nasional tetap di bawah 10 ribu per hari. Para pejabat dan pakar kesehatan kini khawatir varian Omicron dapat memicu gelombang ketiga Covid-19.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement