Sabtu 01 Jan 2022 17:11 WIB

Para Imam di Brunei Imbau Umat Islam Muhasabah Akhir dan Awal Tahun

Imam di Brunei menilai akhir dan awal tahun momen tepat bermuhasabah

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Imam di Brunei menilai akhir dan awal tahun momen tepat bermuhasabah. Ilustrasi muhasabah
Foto: Republika TV
Imam di Brunei menilai akhir dan awal tahun momen tepat bermuhasabah. Ilustrasi muhasabah

IHRAM.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN – Para imam Brunei Darussalam mengimbau umat untuk merefleksikan diri menyambut tahun baru. Umat juga diajak untuk bertekad menjadi lebih unggul, menjadi hamba-Nya yang lebih saleh, serta setia dari ajaran Allah SWT. 

"Kami berharap untuk memperoleh kesuksesan dan kebahagiaan dalam urusan dunia dan di hari akhirat,” kata para imam saat khutbah Jumat, dikutip di Borneo Bulletin, Sabtu (1/1). 

Baca Juga

Mereka mengatakan, 2021 membawa banyak tantangan. Telah terjadi sejumlah peristiwa yang tak terlupakan untuk diingat dan dijadikan contoh. 

Pandemi Covid-19 juga dusebut masih belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Kondisi ini mengganggu aktivitas sehari-hari dan berdampak pada ekonomi, kesehatan dan pendidikan. 

 

Meski demikian, sebagai hamba Allah SWT, para imam mengajak umat Muslim untuk tetap yakin, apapun yang terjadi adalah kesaksian dan ketentuan dari Allah SWT. Mereka pun mengajak setiap orang untuk berintrospeksi diri perbaikan masa depan. 

"Sebagai hamba Allah SWT, kita dituntut untuk introspeksi diri, apakah sudah mengintensifkan dan menunaikan semua kewajiban yang diperintahkan Allah SWT," lanjut mereka. 

Tak hanya itu, para imam juga mengimbau umat untuk memiliki tekad setia kepada Allah SWT, serta melakukan sholat harian, menunaikan zakat, puasa, tidak melakukan perbuatan maksiat seperti mencuri, menyuap dan mengambil bunga. 

Umat Muslim juga harus merenungkan dan bertanya pada diri sendiri, apakah sudah menjalankan tugas kita. Setiap pihak harus bertanggung jawab dan menjalankan tugas yang dipercayakan, baik sebagai orang tua, anak, mahasiswa, karyawan dan kepala departemen. 

“Jika tanggung jawab dan tugas kita tidak sesuai dengan sasaran, kita harus berusaha untuk perbaikan. Jika masih ada kekurangan dan kelemahan, kita harus melakukan perubahan dengan meningkatkan upaya kita menuju perbaikan," ucap para imam. 

Manusia memiliki banyak kelemahan dan kekurangan. Jika hal ini dibiarkan, akan sulit bagi untuk menilai kekurangan diri sendiri dan lebih cenderung menilai kekurangan orang lain. 

 

 

Sumber: borneobulletin   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement