Ahad 02 Jan 2022 16:30 WIB

PHRI: Kamar Hotel di Kalbar Penuh Saat Tahun Baru

Meski ada sejumlah pengetatan, minat masyarakat untuk menginap di hotel tetap tinggi.

Warga berjalan-jalan di Waterfront City di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (1/1/2022). Waterfront City yang dibangun di tepian Sungai Kapuas tersebut menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat setempat yang ingin bersantai ataupun berolahraga.
Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Warga berjalan-jalan di Waterfront City di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (1/1/2022). Waterfront City yang dibangun di tepian Sungai Kapuas tersebut menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat setempat yang ingin bersantai ataupun berolahraga.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalimantan Barat Yuliardi Qamal menyebutkan kamar hotel berbintang, terutama di daerah yang memiliki objek wisata, saat malam pergantian tahun penuh tamu.

"Bersyukur laporan dari anggota di Kalbar terutama yang menjadi destinasi wisata seperti Kota Pontianak dan Singkawang untuk hotel bintang kamarnya penuh," ujar dia di Pontianak, Sabtu (1/1).

Baca Juga

Meski ada sejumlah pengetatan saat tahun baru, katanya, minat masyarakat untuk menginap di hotel tetap tinggi. Hal itu tidak terlepas dari komitmen pengelola hotel menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

"Saat malam tahun baru masyarakat dilarang merayakan atau pawai. Itu berdampak positif orang untuk lebih memilih bersama keluarga menginap di hotel. Kalau menginap kami tidak dibatasi hanya kegiatan saja yang boleh maksimal 75 persen dan jam operasional sampai 20.00 WIB," kata dia.

Ia menjamin penerapan protokol kesehatan di hotel terus diketatkan sehingga industri tersebut tetap berjalan dan tamuserta karyawan terjamin aman dari penularan Covid-19.

"Kami sektor jasa yang patuh untuk protokol kesehatan Covid-19. Hal itu modal kami saat ini bisa beroperasi. Dalam hal apapun kami siap. Kami yang bekerja di perhotelan ini 100 persen sudah vaksin," kata dia.

Terkait dengan harapan pada 2022, katanya, kasus Covid-19 melandai sehingga aktivitas wisata dan kegiatan masyarakat lainnya pulih. Hal itu berdampak positif pada bisnis perhotelan di Kalbar.

"Kami sektor jasa yang bergantung dengan aktivitas wisata dan kegiatan-kegiatan baik perusahaan, pemerintah, dan masyarakat. Sejauh ini bersyukur masih bisa namun terbatas. Harapan bersama tentu semua sektor pulih karena kasus Covid-19 bisa ditekan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement