REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Keberadaan dai di tengah-tengah masyarakat amatlah dibutuhkan. Sebab dai merupakan agen penguat jiwa dan mental masyarakat dalam menghadapi beragam dinamika kehidupan. Karena itu dai dituntut terus belajar dan berbenah.
Di tengah kemajuan zaman saat ini, dai harus terus mengikuti perkembangan. Karena tantangan dakwah dalam menghadapi dunia yang serba instan memerlukan kedewasaan dan kemampuan melakukan pendekatan dakwah yang berbeda pula.
Terkait hal tersebut, Laznas BMH Perwakilan Jawa Tengah menggelar upgrading dai tangguh di akhir tahun 2021. “Alhamdulillah, selama dua hari para juru dakwah se Jateng ini bermusyawarah untuk menentukan langkah terbaik membangun Jateng lebih gayeng (kolaboratif) bersama mad’u dan da’i. Kolaborasi ini harus terus dikuatkan,” terang Kepala BMH Perwakilan Jateng, Mohammad Misdawi Syarif, Kamis (30/12).
Untuk memberikan penguatan kepada para dai, dihadirkan salah satu dai senior yang baru menyelesaikan training di Hidayatullah Institute selama 10 hari tentang dakwah dan problematika umat. Ia menekankan bahwa dai harus terus berusaha hadir menjawab tantangan masa kini.
"Agenda-agenda dakwah kita harus menjawab kebutuhan umat, disampaikan dengan kelembutan dan penuh kekeluargaan, sebab saat ini umat butuh bimbingan yang riil dan menyejukkan. Butuh sosok-sosok pemersatu umat. Langkah kecil perlu dicoba untuk memberikan sentuhan langsung di tengah umat,” urai dai tangguh senior, Ustadz Ahmad Ali Subur seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (1/1).
Upgrading dai ini dinilai penting dan memberi banyak manfaat bagi para dai. Seperti diungkapkan oleh Ustadz Mahbub.
"Upgrading seperti ini, terutama di akhir tahun sangat bermanfaat. Selain mempererat silaturahim antardai, juga memberi bekal ilmu dakwah dalam rangka menghadapi masyarakat yang sudah jauh berubah. Terima kasih BMH yang terus memberikan layanan pendidikan untuk kami, para dai," ungkap dai yang tugas di Kudus itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
