Rabu 05 Jan 2022 10:07 WIB

Banyumas Luncurkan Perumahan Moderasi Agama, Ada Simbol yang Disepakati

Peluncuran perumahan moderasi beragama tersebut merupakan inisiasi banyak pihak.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Mas Alamil Huda
Bupati Banyumas Achmad Husein meluncurkan perumahan moderasi beragama di Desa Kedungwringin Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin, (3/1). Foto: Kerukunan Beragama (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Bupati Banyumas Achmad Husein meluncurkan perumahan moderasi beragama di Desa Kedungwringin Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin, (3/1). Foto: Kerukunan Beragama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Bupati Banyumas Achmad Husein meluncurkan perumahan moderasi beragama di Desa Kedungwringin Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Peluncuran perumahan moderasi beragama tersebut merupakan inisiasi dan kolaborasi multi pihak, yakni Pemda Banyumas, Kantor Kementerian Agama Banyumas, Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB), dan pengembang.

Bupati mengungkapkan, sudah selayaknya Banyumas memberi contoh dan teladan toleransi, bahkan bila perlu jumlah rumah ditambah. "Kalau bisa jangan hanya 100 unit, jika lahan siap bisa ditambah. Harapannya kampung ini bisa benar-benar merepresentasikan nilai-nilai Pancasila," ujar Bupati dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (5/1).

Baca Juga

Ketua FKUB M Roqieb mengatakan, realisasi perumahan tersebut merupakan cita-cita lama, yang sudah pernah dibahasnya dengan bupati sejak 10 tahun lalu. Ia menilai, Banyumas memiliki potensi dalam mempelopori warganya untuk hidup rukun, damai, sejahtera, bahagia.

"Dulu rencana di Mersi, nanti rencana di Jalan Bung Karno. FKUB menyambut positif agar program itu bisa terwujud," ujar Roqieb.

Di Perumahan tersebut nantinya ada tempat ibadah dan ada tokoh yang mendampingi. "Ada keanekaragaman tapi tak menyalahi aturan. Keragaman yang didesain dan disepakati. PR bagi kita, hidup rukun untuk terus terjaga. Ada simbol yang sudah disepakati," tambahnya. Namun, tak ada penjelasan terkait simbol yang disepakati tersebut.

Ia menilai, ada dua hal penting dalam membangun perumahan ini yakni profesional berdasarkan ilmu pengetahuan dan proporsional. Menurutnya, identitas yang lebih berperadaban itu profesional, saling empati, simpati, sekaligus bisa jadi wisata rohani. "Damai tidak mahal, rukun tidak sulit, dan kehidupan sejahtera jadi identitas," katanya.

 

Kepala Kementerian Agama Banyumas Akhsin Aedi mengatakan, peluncuran 100 unit rumah ini merupakan kerja sama pemda, Kemenang, dan FKUB Banyumas. Dari program Kementerian Agama, salah satunya yakni memperkokoh kehidupan beragama. Dengan pembangunan kampung moderasi beragama, Banyumas menjadi lebih tentram, aman, nyaman dan jadi percontohan nasional.

"Warga Banyumas meski berbeda-beda tapi tetap rukun dan saling menghormati," kata Akshin.

Presiden direktur Bina Agung Damar Buana (BADB) Hasan Basalamah, mengatakan, selama 5 tahun terakhir Griya Satria memperoleh penghargaan perumahan terlaris di Jateng dan DIY. Saat ini Griya Satria memiliki sejumlah proyek aktif, di wilayah Purwokerto, Pantura, hingga Wonosobo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement