Rabu 05 Jan 2022 14:29 WIB

Muhammadiyah Target Vaksinasi 100 Ribu Anak

Sebanyak 117 RS dan 200 klinik Muhammadiyah bersiap menggelar lagi vaksinasi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Akhir 2020, Kementerian Kesehatan mencanangkan program vaksinasi Covid-19. Vaksinasi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mencapai herd immunity tersebut, membutuhkan vaksin setidaknya untuk 181,5 juta jiwa.

Program vaksinasi terbagi dalam dua gelombang. Gelombang satu Januari-April 2021 bagi petugas kesehatan, petugas publik, dan lansia dengan masing-masing 1,3 juta, 17,4 juta, dan 21,5 juta jiwa. Sedangkan, gelombang dua April 2021-Maret 2022.

Menargetkan warga rentan dan lainnya dengan jumlah 63,9 juta dan 77,4 juta jiwa. PJ Vaksinasi Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), dr Ekorini Listiowati mengatakan, 117 RS dan 200 klinik Muhammadiyah bersiap menggelar lagi vaksinasi.

Di tengah pro-kontra vaksinasi Covid-19 dengan berbagai macam hoaks yang ada, Muhammadiyah memulai semua melalui kajian tentang vaksin dengan berbagai pakar dan lembaga, untuk mendapatkan masukan apakah vaksin aman, efektif, dan halal.

"Dengan tekad percepatan capaian vaksinasi di Indonesia, Muhammadiyah bekerja sama dengan banyak pihak untuk pelaksanaannya, sebut saja Kemenkes, TNI, Polri, Kadin, serta organisasi masyarakat lainnya, baik dari dalam dan luar negeri," kata Ekorini, Rabu (5/1).

Ia menerangkan, sudah 30 ribu lebih nakes dari fasilitas kesehatan Muhammadiyah ikuti vaksinasi Januari-Februari 2021. Pada 9 Maret 2021, Muhammadiyah mengawali vaksinasi serentak di PP Muhammadiyah di Jakarta dan Yogyakarta untuk lansia.

Di luar Jawa tidak kalah. Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai, Universitas Muhammadiyah Balikpapan, Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Universitas Muhammadiyah Kupang, Universitas Muhammadiyah Mataram, Unimuda Sorong, dan lain-lain.

Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini menekankan, Vaccination for All yang dilaksanakan Muhammadiyah benar-benar ditujukan untuk semua. Mulai dari lintas agama, umur (sesuai dengan ketentuan), jenis kelamin, suku, sampai ras.

Lalu, vaksinasi bagi warga difabel dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, berbagai usaha dilakukan seperti seminar, kajian agama, flyer dan poster ajakan vaksinasi, serta Frequently Asked Questions (FAQ).

"Sampai akhir 2021, setidaknya lebih 600 ribu dosis vaksinasi yang  digelar Muhammadiyah. Saat ini, Muhammadiyah yang memiliki sekurang-kurangnya 1.290 sekolah dasar menargetkan mampu melakukan vaksinasi anak sebanyak 100 ribu anak," ujar Ekorini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement