Rabu 05 Jan 2022 18:43 WIB

Restoran Halal Tertua di London Bertahan di Tengah Pandemi

Restoran Halal pertama kali dibuka pada 1939 untuk melayani kebutuhan umat Islam

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Restoran halal
Foto: About Islam
Restoran halal

IHRAM.CO.ID, LONDON -- Sebuah restoran halal tertua di London Timur, Inggris, berjuang di tengah kondisi pandemi virus corona saat ini. Terdampak oleh kebijakan lockdown akibat pandemi, putri sang pemilik restoran lantas mengirim pesan bernada putus asa di Twitter. Ia meminta dukungan dari orang-orang untuk bisnis yang telah lama dirintis pemilik restoran tersebut.

"Tidak akan ada orang yang melakukan ini. Tetapi ayah saya memiliki restoran India tertua di London timur dan telah kesulitan dengan pelanggan, jadi tolong tunjukkan sebuah cinta! Jika Anda berada di Aldgate, datang dan nikmati kari, saya berbias, tetapi ini yang terbaik!" tulis putri pemilik restoran halal tertua di London itu, dilansir di laman About Islam, Rabu (5/1/2022).

Baca Juga

Dia juga menyertakan gambar paralel dari ayah dan kakeknya yang duduk di restoran tersebut selama beberapa dekade. Cuitannya tersebut kemudian menjadi viral, dan menghasilkan lebih dari 40.000 interaksi di Twitter. Kemudian selama beberapa pekan, restoran halal itu dipenuhi oleh pelanggan.

"Itu banar-benar berhasil. Ada orang-orang yang menunggu di luar pintu karena kicauan di Twitter itu. Kami harus memalingkan orang-orang untuk makan malam, yang merupakan sesuatu yang belum pernah kami miliki sebelumhya," kata Mahaboob Narangoli, ayah Mehnaz dan pemilik Restoran Halal saat ini.

 

Religion News melaporkan, restoran Halal pertama kali dibuka pada 1939 untuk melayani kebutuhan umat Islam di industri maritim. Setelah wabah Covid-19 pada 2020, restoran ini terpaksa mengandalkan pengiriman dan pesanan takeaway (bawa pulang).

Ledakan pelanggan yang singkat menyusul cuitan Mehnaz di Twitter itu rupanya cukup untuk menjaga agar bisnis tersebut tetap bertahan melewati masa lockdown di tengah pandemi kedua di Inggris, ketika restoran harus kembali menutup pintunya selama tujuh bulan.

"Kami memiliki banyak pelanggan yang telah datang ke sini bahkan sebelum ayah saya mengambil alih. Kami baru saja mendapati seseorang hari ini yang telah makan di sini sejak 1960-an," kata Narangoli.

Bertahan dari gempuran dan hiruk-pikuk tenaga kerja pada 1970an, Narangoli hanya bisa optimis tentang kelangsungan jangka panjang restorannya.

"Mari kita lihat apakah keadaan mulai membaik segera. Kami sangat berharap para pekerja mulai bekerja kembali di kota (London); saat itulah keadaan benar-benar bisa berbalik," kata Narangoli.

Pandemi Covid-19 telah mendatangkan malapetaka pada banyak bisnis dan restoran. Di Washington DC, Amerika Serikat, orang-orang meluncurkan kampanye GoFundMe untuk mendukung restoran Kebab yang telah menawarkan makanan gratis kepada para tunawisma setiap hari selama beberapa tahun terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement