Kamis 06 Jan 2022 13:27 WIB

Pernyataan Ferdinand Hutahaean Dinilai Bisa Timbulkan Fitnah

Isu yang disinggung Ferdinand sangat sensitif bagi masyarakat Indonesia

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Aktivitas media sosial Ferdinand Hutahaean.
Foto: Istimewa
Aktivitas media sosial Ferdinand Hutahaean.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU), KH Mahbub Maafi menyebut pernyataan pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean menimbulkan fitnah di tengah masyarakat. Isu yang disinggung Ferdinand disebut Kiai Mahbub sangat sensitif bagi masyarakat Indonesia.

"Apa yang dilontarkan oleh Ferdinand itu menimbulkan fitnah menurut saya. Apa itu fitnah?, fitnah itu menjerumuskan orang ke dalam kekacauan sosial dan perdebatan yang sebenarnya tidak memiliki manfaat secara substansial dalam pandangan agama," jelasnya Kamis (6/1/2022).

Menurutnya, tindakan menimbulkan kegaduhan seperti ini dalam pandangan Islam adalah haram."Ini karena menimbulkan kegaduhan sosial dan perdebatan yang tidak memiliki manfaat," katanya.

Pernyataan Ferdinand disebutnya sudah pasti akan membuat orang yang berbeda keyakinan dengannya tersinggung. Apalagi bagi masyarakat Indonesia, SARA merupakan isu yang sangat sensitif.

Kebebasan mengungkapkan pendapat menurutnya memang merupakan hak semua orang. Tapi perlu kebijaksanaan dalam mengeluarkan pendapat itu yang tidak membuat gaduh suatu golongan lain atau masyarakat lain.

"Ngapain kayak kurang kerjaan saja, itu sudah jelas akan ada orang yang tersinggung dengan pernyataan itu. Dan manusiawi kalau orang tersinggung, jadi otomatis dia harus mempertanggungjawabkan pernyataannya," ucapnya.

"Ya Allah, itu menurut saya kebangetan kalau alasannya untuk memperkuat spiritualitas diri. Memperkuat itu ke dalam bukan di publikasikan seperti itu. Membela diri tidak apa-apa tapi dia harus menghadapi fakta bahwa ada orang yang tersulut dengan itu," tambahnya.

Kiai Mahbub mengimbau agar setiap orang berupaya terus menjaga kerukunan antar umat beragama dan menghindari tindakan atau ucapan yang bisa merusak kerukunan. "Berhentilah membuat pernyataan yang menyinggung orang lain, kan kalau ini jelas dengan tegas menyatakan Tuhan dia begini Tuhan orang lain begitu," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement