Jumat 07 Jan 2022 13:25 WIB

29 Rumah Rusak Berat Diterjang Angin Kencang di Aceh Tenggara

Selain rumah warga, terdapat fasilitas umum dan rumah ibadah juga yang terdampak.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Warga melihat pohon tumbang setelah diterpa angin kencang (ilustrasi)
Foto: Antara/Arnas Padda
Warga melihat pohon tumbang setelah diterpa angin kencang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena angin kencang melanda wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh pada Kamis (6/1) pukul 21.47 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara melaporkan, sebanyak 29 unit rumah rusak berat. 

"Selain itu, terdapat fasilitas umum dan rumah ibadah yang terdampak yakni Sekolah Dasar Bunga Melur, dan dua gereja mengalami rusak sedang," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (7/1).

Baca Juga

Peristiwa ini terjadi setelah hujan disertai angin kencang yang berdampak di dua kecamatan. Kedua titik lokasi bencana tersebut berada di Desa Lawe Sagu Hulu, Desa Mbacang Racun yang terletak di Kecamatan Lawe Bulan, dan Desa Tenembak Lang-lang di Kecamatan Deleng Pokhkison. Ia menambahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara segera menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan pendataan cepat dan data sementara tercatat 32 KK terdampak atas kejadian ini. 

Hingga kini, dia melanjutkan, untuk jaringan komunikasi saat ini tidak terganggu dan kondisi di lapangan sudah mulai kondusif. Merujuk informasi laporan cuaca, ia menambahkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini wilayah Aceh Jumat (7/1) untuk waspada potensi hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Aceh Tamiang, Bireun, Bener Meriah, Aceh Tengah, Leuser, dan Cot Girek.

BNPB juga mengingatkan masyarakat dan pemerintah di tingkat Kabupaten/Kota maupun yang lebih kecil Kecamatan/Desa untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi potensi bahaya hidrometeorologi. 

"Saat terjadi angin kencang, bagi masyarakat yang berada di luar rumah, disarankan agar menghindari bangunan tinggi, tiang listrik, papan reklame, dan pohon," ujarnya. Apabila sedang dalam perjalanan, dia melanjutkan, sebisa mungkin berhenti dan mencari tempat berlindung yang aman. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement