Kasus Omicron Bermunculan, Legislator: Perkuat Logistik Kesehatan

DPR mendorong pemerintah meningkatkan testing dan tracing secara massif

Jumat , 07 Jan 2022, 19:19 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati meminta pemerintah menyiapkan infratruktur dan logistik kesehatan menyusul penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron di Tanah Air.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati meminta pemerintah menyiapkan infratruktur dan logistik kesehatan menyusul penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati meminta pemerintah menyiapkan infratruktur dan logistik kesehatan menyusul penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron di Tanah Air. Ia menilai hal ini penting untuk mengantisipasi gelombang ketiga pandemi Covid-19.

"Kami mendorong pemerintah meningkatkan testing dan tracing secara massif dan meningkatkan kecepatan Whole Genome Sequencing (WGS), sembari mempersiapkan infrastruktur kesehatan termasuk logistik perbekalan kesehatan di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19," kata Elva dalam keterangan pers yang diakses pada Jumat (7/1).

Baca Juga

Elva mengapresiasi langkah antisipatif yang dilakukan pemerintah terutama dalam hal pengetatan di pintu-pintu masuk dan pemberlakuan masa karantina, walaupun durasinya saat ini diperpendek. Varian Omicron, lanjut Elva, memang sangat mengkhawatirkan.

"Di Jakarta sudah banyak kasus terdeteksi. Di Jawa Timur dan Bali mungkin saja sudah masuk varian ini. Hanya saja testing dan tracing-nya belum gencar dilakukan," ucap Elva.

Politisi PDI-Perjuangan ini menuturkan, kejadian seperti pada gelombang kedua pandemi Covid-19 tak boleh terulang. Saat itu, logistik kesehatan seperti obat dan oksigen kehabisan hampir di semua rumah sakit.

"Kondisi tersebut meningkatkan fatality rate atau tingkat kematian," ujar Elva.

Elva juga menekankan bermunculannya kasus Omicron tak boleh dianggap enteng. Sebab, ia mengamati penularannya sangat cepat walaupun banyak pihak menyampaikan varian ini tidak menimbulkan gejala yang parah.

"Kelompok rentan seperti lansia perlu segera divaksinasi. Bila perlu vaksinasi booster bisa segera diberikan kepada masyarakat," ucap Elva.

Di sisi lain, Elva mengomentari soal pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah penyebaran kasus Omicron ini. Elva berpendapat seluruh siswa yang PTM harus minimal mendapatkan vaksinasi pertama dan para guru mendapatkan vaksin lengkap.

"Jika daerah tersebut sudah di level 2 seharusnya PTM tidak diperbolehkan. Begitu juga pembukaan objek wisata harus berdasarkan kriteria yang ketat. Kita tidak boleh lengah sedikitpun karena ini menyangkut kesehatan dan nyawa anak-anak kita sebagai penerus bangsa," tutur Elva.