Senin 10 Jan 2022 13:45 WIB

Tiru Cara Sahabat Mencari Ilmu

Para sahabat Nabi selalu berusaha mempelajarinya dengan cara yang benar.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Iman dan ilmu seperti fajar dalam kepemimpina. (ilustrasi).
Foto: Google.com
Iman dan ilmu seperti fajar dalam kepemimpina. (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ulama asal Kanada Syekh Ahmad Kutty mengatakan ada sebuah kisah dalam hadits, “Suatu ketika ketika kami duduk di perusahaan Nabi (saw) seorang pria berpakaian putih, berambut hitam, dan tidak memiliki jejak perjalanan panjang, yang tidak seorang pun dari kami tahu kemudian masuk. Dia datang dan duduk dekat Nabi, lututnya hampir menyentuh lutut Nabi, dan meletakkan tangannya di pahanya, dan bertanya: Muhammad, ceritakan tentang Islam. 

Rasulullah menjawab, “Untuk bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah; mendirikan Sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji jika mampu. , "Anda benar." 

Baca Juga

Kami bertanya-tanya mengapa dia mengajukan pertanyaan kepada Nabi dan kemudian mengesahkan jawabannya pada saat yang sama; dia melanjutkan, ceritakan padaku tentang Iman. Nabi menjawab "Itu adalah untuk percaya kepada Allah, malaikat-Nya, Kitab Suci , para rasul, hari akhir dan fakta bahwa Allah menetapkan baik dan buruk." 

Dia berkata, "Kamu benar. Dia melanjutkan, "Ceritakan padaku tentang Ihsan,  Nabi menjawab itu adalah untuk menyembah Allah seolah-olah anda melihat-Nya.

Pelajaran yang harus kita petik dari kisah di atas adalah bahwa kita harus mempelajari agama kita dari sumber yang benar. itulah sebabnya Nabi bersikeras untuk mengajar para sahabatnya. Oleh karena itu, pria dan wanita belajar Islam langsung dari mulut Nabi, yang kemudian menyebarkannya kepada orang lain. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement