Senin 10 Jan 2022 21:25 WIB

Kenaikan Harga Minyak Goreng di Yogyakarta Capai 100 Persen

Penyebab kenaikan harga minyak ini tidak diketahui secara pasti oleh para pedagang.

Rep: My40/My41/ Red: Fernan Rahadi
Pekerja mengemas minyak goreng curah di pasar (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Pekerja mengemas minyak goreng curah di pasar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Harga minyak goreng sawit di sejumlah daerah di Indonesia terpantau melambung tinggi. Hal ini terjadi secara bertahap per pekannya sejak sekitar dua bulan sebelum Nataru (Natal dan Tahun Baru). Sebelum kenaikan, harga normal minyak goreng berada di kisaran Rp 9.000-Rp 10 ribu per liter. Kini, harga naik nyaris 100 persen hingga mencapai Rp 20 ribu per liter di sejumlah pasar di Kota Yogyakarta.

Muryati (48) salah satu pedangang sembako di Pasar Serangan Yogyakarta pun membenarkan adanya kenaikan harga ini. "Di TV memang sudah ada wacana turun, tapi kenyataannya tiap hampir satu minggu harga minyak naik," kata Muryati.

Begitu pula yang diungkapkan oleh Ponirah (53). "Memang sekarang sedang naik terus. Kemarin saja, minyak kemasan (per karton isi 12 buah) di harga Rp 225 ribu sekarang jadi Rp 230 ribu. Kalau botolan, kemarin di harga Rp 310 ribu menjadi Rp 320 ribu per kartonnya," ujar salah satu pedagang minyak di Pasar Beringharjo Yogyakarta ini. 

Penyebab kenaikan harga minyak ini tidak diketahui secara pasti oleh para pedagang di pasaran. Namun, salah satu pedagang di Beringharjo menilai bahwa kenaikan disebabkan oleh penggunaan minyak sawit yang semakin beragam. "Katanya minyak sawit untuk bermacam-macam kebutuhan, untuk margarin, bahan bakar, tidak hanya untuk bahan baku pembuatan minyak goreng saja," kata Sutarti (45) yang juga merupakan pedagang minyak di Pasar Beringharjo.

Lebih lanjut, menurut Sutarti, kenaikan harga ini membuat pembeli bertanya-tanya kapan harga minyak akan turun. Pedagang pun turut mengeluhkan hal tersebut. "Sekarang pembelinya mana kalau harganya naik terus soalnya tidak ada yang beli," ucap Ponirah (53). 

Pertanyaan dan keluhan ini banyak dilontarkan karena beredarnya rumor bahwa pemerintah akan memberikan subsidi untuk minyak goreng sawit. Namun, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut terkait kepastian subsidi ini. 

Secara umum, para pedagang di pasar pun mengungkapkan bahwa di samping kenaikan harga minyak goreng, kebutuhan sembako lainnya turut mengalami kenaikan. Beberapa di antaranya, yaitu gula, bawang, beras, dan cabai yang baru-baru ini naik sekian ribu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement