Selasa 11 Jan 2022 12:21 WIB

Korban Kebakaran New York Kebanyakan Imigran Muslim

Sebagian besar warga yang menjadi korban kebakaran Bronx adalah Muslim

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Kebakaran di apartemen New York (9/1/2022)
Foto: EPA
Kebakaran di apartemen New York (9/1/2022)

IHRAM.CO.ID, NEW YORK -- Wali Kota New York, Eric Adams, mengatakan sebagian besar warga yang menjadi korban kebakaran Bronx adalah Muslim. Mereka merupakan imigran yang berasal dari Gambia.

Sedikitnya 19 orang, termasuk sembilan anak-anak, tewas ketika sebuah gedung apartemen di wilayah Bronx, New York, terbakar pada Ahad (9/1/2022). Seorang perwakilan dari Lingkaran Islam Amerika Utara (ICNA), yang bekerja dengan kelompok amal Muslim lainnya untuk membantu para penyintas, mengatakan hampir semua korban adalah Muslim.

Baca Juga

Dilansir di Dawn, Selasa (11/1/2022), Wali Kota Adams mengatakan pemerintahannya berkoordinasi dengan para pemimpin agama, memastikan korban yang meninggal dunia menerima upacara pemakaman sesuai syariat Islam.

Pejabat kota juga mengkonfirmasi kebakaran tersebut melukai lebih dari 63 orang, dimana 32 di antaranya dalam kondisi mengancam jiwa. Kebanyakan dari mereka juga beragama Islam.

 

"Ini adalah saat yang mengerikan, mengerikan, menyakitkan bagi kota New York," kata Walikota Adams.

Ia lantas meyakinkan para penyintas bahwa pihaknya tidak akan membagikan nama-nama penghuni gedung yang mencari bantuan pemerintah dengan departemen Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE). Laporan sebelumnya menunjukkan, para penyintas enggan mencari bantuan karena mereka takut dideportasi.

“Kami semua merasakan ini. Dan kami akan berada di sini untuk komunitas ini, membantu mereka menavigasi melalui bencana ini. Nama Anda tidak akan diserahkan ke ICE atau institusi lain mana pun," lanjutnya.

Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan dia akan membentuk dana kompensasi korban. Di sisi lain, Senator New York Chuck Schumer berjanji akan menawarkan bantuan perumahan, pajak dan imigrasi di tingkat federal.

“Ini adalah malam tragedi dan rasa sakit. Dan besok kami mulai membangun kembali,” kata Gubernur Hochul.

Kebakaran terjadi tepat sebelum pukul 11:00 pagi di sebuah apartemen dupleks, di lantai dua dan tiga gedung itu, yang menampung para imigran Afrika. Pejabat kota menyebut sebagian besar penghuni merupakan orang Muslim.

Media The New York Times melaporkan petugas pemadam kebakaran tiba dalam waktu tiga menit dan menemukan asap telah mengangkasa, melebihi seluruh ketinggian gedung 19 lantai.

Komisaris Kebakaran New York, Daniel A. Nigro, mengatakan kepada wartawan kondisi asap di gedung itu belum pernah terjadi sebelumnya. Para korban yang berada di dalam gedung menderita akibat menghirup asap yang parah.

"Kru yang memasuki gedung menemukan korban di setiap lantai dan membawa mereka keluar karena henti jantung dan pernapasan," katanya.

Walikota Adams menggambarkan kejadian ini sebagai salah satu kebakaran terburuk dalam sejarah kota baru-baru ini. Ia juga mengatakan tampaknya pemanas ruangan yang tidak berfungsi menjadi penyebab kebakaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement