Rabu 12 Jan 2022 11:01 WIB

Berlebihan dalam Bicara Perbuatan Tercela

Berlebihan dalam bicara juga mencakup berbicara tentang sesuatu yang tidak berguna

Rep: Ali Yusuf/ Red: Esthi Maharani
Ghibah
Foto: outlookofafghanistan
Ghibah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Imam Ghazali mengatakan, berlebihan dalam berbicara merupakan perbuatan yang tercela. Berlebihan dalam bicara juga mencakup berbicara tentang sesuatu yang tidak berguna dan menyampaikan sesuatu yang berguna tapi melebihi dari kadar kebutuhan.

"Orang yang menganggap suatu perkara itu berguna, ia bisa menyampaikannya dengan kata-kata yang singkat atau dengan tubuhnya, atau dengan mengulanginya. Apabila satu pesan dapat disampaikan dengan satu kata, maka kata kedua merupakan kelebihan, Maksudnya lebih dari yang dibutuhkan,"  tulis Imam Ghazali dalam bukunya yang diterjemaahkan ke dalam judul "Bahaya Lisan"

Hal yang demikian ini pun tercela, meskipun di dalamnya tidak ada dosa dan bahaya. Atha ibn Abi Rabah mengatakan, orang-orang sebelum kalian tidak suka berlebihan dalam berbicara. Mereka menganggap semua pembicaraan adalah berlebihan, selain Kitab Allah, Sunnah Rasulullah SAW, amar makruf nahi mungkar atau mengatakan tentang keperluan hidup secukupnya.

"Apakah kalian tidak sadar bahwa di dekat kalian ada malaikat yang mulia yang selalu menjaga dan mencatat amal perbuatan kalian dari sebelah kanan dan sebelah kiri?! Tiada sepatah kata pun yang diucapkan, melainkan di sisinya ada malaikat yang mengawasi."

"Apakah kalian tidak malu, jika deretan amal perbuatan kalian dipaparkan, sedangkan sebagian besar isi lembaran itu adalah bukan urusan agama dan bukan urusan dunia yang berguna?"

Di antara sahabat Rasulullah SAW ada yang berkata, “Ada seseorang yang berbicara denganku dengan ucapan yang jawabannya lebih aku sukai daripada air yang dingin bagi orang yang sedang haus. Namun aku tinggalkan jawaban itu karena takut jawaban tersebut merupakan ucapan yang berlebihan!"

Muthrif berkata, “Agungkanlah Allah di dalam hati kalian! Jangan kalian menyebut-Nya seperti ucapan orang kepada anjing dan keledai! Ya Allah, hinakanlah dia! Atau kata-kata yang serupa dengannya!”

Ketahuilah bahwa ucapan yang berlebihan itu tidak terbatas. Yang Lerpenling adalah membalasi ucapan hanya lenlang apa yang ada dalam Kitab Suci. “Tidak ada kebaikan pada kcbanyakan bisikan mereka, kecuali bisikan orang yang menyuruh memberi sedekah atau berbuat baik atau mengadakan perdamaian di antara manusia.”(QS.An-Nisa:114).

Dalam hal ini, Rasulullah SAW berkata, "Keberuntungan bagi orang yang mampu menahan kelebihan uсарan lisannya dan mendermakan kelebihan dari hartanya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement