Rabu 12 Jan 2022 13:42 WIB

Pfizer Kembangkan Vaksin Hibrida, Paduan Formula Lama dan Baru Khusus Omicron

Pfizer targetkan vaksin hibrida bisa selesai pada Maret mendatang.

Pfizer targetkan vaksin hibrida bisa selesai pada Maret mendatang.
Foto: AP/Tatan Syuflana
Pfizer targetkan vaksin hibrida bisa selesai pada Maret mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, 

Oleh: Santi Sopia

Baca Juga

Pfizer dilaporkan sedang mengembangkan vaksin hibrida yang menggabungkan suntikan asli dengan formulasi baru guna melindungi dari infeksi varian Covid-19 omicron. Saat ini, penelitian masih berlanjut dan Pfizer akan mengevaluasi formulasi hibrida baru terhadap vaksin khusus omicron. 

Sebelumnya, Pfizer menyatakan pada akhir November, tak lama setelah omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, bahwa perusahaan sedang mengerjakan vaksin baru khusus omicron.

Pfizer masih menentukan formula yang paling cocok. Rencananya, vaksin akan dirilis pada Maret mendatang. 

Tak hanya Pfizer, BioNTech asal Jerman juga tengah menguji versi dosis lebih tinggi dari vaksin dan mengevaluasi jadwal pemberian dosis yang berbeda. 

Chief Executive Officer (CEO) Pfizer Albert Bourla dalam Konferensi Kesehatan JPMorgan, mengatakan, Pfizer mendorong regulator AS agar memberi izin perusahaan farmasi tersebut mengeluarkan vaksin yang dimodifikasi ke pasaran. “Dan itu sudah mulai produksi,” kata Bourla, seperti dikutip dari laman Fortune, Rabu (12/1/2022).

Bourla mengatakan, pihaknya sudah menyediakan sumber daya tambahan untuk unit vaksin perusahaan. Pfizer juga mencari cara untuk menyebarkan teknologi RNA messenger (mRNA).

“Jelas (mRNA) adalah teknologi yang sangat kuat dan kami hanya menggores permukaannya saja,” katanya.

Sebelumnya Pfizer mengumumkan kesepakatan terkait mRNA untuk Covid-19, penyakit langka, dan kanker. Pfizer juga membuat terobosan dengan memperluas akses ke pengobatan oral Covid-19 melalui tablet Paxlovid. 

“Dalam beberapa pekan, kami akan memilikinya di mana-mana,” kata Bourla.

“Pfizer dapat memperbarui vaksin saat ini untuk mengatasi varian baru yang berpotensi mengkhawatirkan di masa depan, jika diperlukan," lanjut Bourla.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement