Kamis 13 Jan 2022 19:32 WIB

Aviasi Pariwisata Indonesia akan Maksimalkan Kekuatan Holding

Presiden Jokowi hari ini resmi meluncurkan Holding Pariwisa dan Pendukung.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Rombongan Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bali pada Kamis (21/10) dalam rangka meninjau perkembangan BUMN Holding Pariwisata. Rombongan dipimpin  Wakil Ketua Komisi VI DPR asal Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih atau Demer. Turut hadir pula dalam rapat Arya Sinulingga Staf Khusus III Kementerian BUMN, Dony Oskaria Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) dan Faik Fahmi Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero).
Foto: istimewa
Rombongan Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bali pada Kamis (21/10) dalam rangka meninjau perkembangan BUMN Holding Pariwisata. Rombongan dipimpin Wakil Ketua Komisi VI DPR asal Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih atau Demer. Turut hadir pula dalam rapat Arya Sinulingga Staf Khusus III Kementerian BUMN, Dony Oskaria Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) dan Faik Fahmi Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) Dony Oskaria memastikan akan memaksimalkan kekuatan yang ada di setiap anggota Holding Pariwisata dan Pendukung. Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini (Rabu, 13/1/2022) resmi meluncurkan Holding Pariwisata dan Pendukung di Lombok Tengah. 

"Holding ini merupakan sesuai dengan arahan presiden bahwa ke depan ada satu ekosistem pariwisata Indonesia yang mengurus dari hulu sampai ke hilir," kata Dony usai peluncuran Holding Pariwisata dan Pendukung secara daring, Kamis (13/1/2022). 

Baca Juga

Dony menjelaskan, Holding tersebut memiliki sejumlah perusahaan yang menjadi anggota mulai dari bandara, perhotelan, pusat perbelanjaan, hingga pengelola pariwisata. Dony menekankan, Holding menargetkan bandara yang ada di Indonesia akan menjadi airport terbaik di dunia. 

Selanjutnya untuk sektor perhotelan, Dony menuturkan, Holding akan menyatukan 122 hotel yang berada di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Ini kedepannya akan menjadi tantangan sebagai hotel terbesar di Indonesia," ujar Dony. 

Dony menuturkan, Holding juga akan mengelola pusat perbelanjaan Sarinah yang saat ini masih direnovasi. Dony memastikan, nantinya Sarinah akan menjadi ritel dan heritage store Indonesia yang dapat mendorong UMKM maju dan masuk ke pasar internasional. 

Tak hanya itu, Dony memastikan juga akan memaksimalkan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) atau TWC. Dony menargetkan tahun ini TWC juga akan mengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII). 

"TMII ini dan tempat wisata lainnya (di bawah pengelolaan TWC) ke depan mampu mendorong percepatan pertumbuhan industri pariwisata," tutur Dony. 

Sebelumnya, holding pariwisata dan pendukung sudah terbentuk melalui PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) sebagai induknya yang sebelumnya merupakan PT Survei Udara Penas (Persero). Pada tahap pertama ini holding pariwisata dan pendukung beranggotakan PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan ratu Boko (Persero), dan PT Sarinah (Persero).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement