Jumat 14 Jan 2022 12:42 WIB

Kepala BNPB Minta Pembangunan Huntara di Kawasan Semeru Dipercepat

Pembangunan huntara dan huntap diminta berjalan beriringan.

Suasana rumah warga yang terdampak awan panas guguran (APG) erupsi Gunung Semeru di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (9/1/2022). Sejumlah warga terdampak APG Gunung Semeru setiap harinya mengunjungi rumahnya yang rusak dan sore harinya kembali ke pengungsian. Kepala BNPB Minta Pembangunan Huntara di Kawasan Semeru Dipercepat
Foto: ANTARA/seno
Suasana rumah warga yang terdampak awan panas guguran (APG) erupsi Gunung Semeru di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (9/1/2022). Sejumlah warga terdampak APG Gunung Semeru setiap harinya mengunjungi rumahnya yang rusak dan sore harinya kembali ke pengungsian. Kepala BNPB Minta Pembangunan Huntara di Kawasan Semeru Dipercepat

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto meminta percepatan pembangunan huntara (hunian sementara) dan huntap (hunian tetap) di kawasan relokasi bagi warga terdampak awan panas guguran Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Dalam arahannya, Kepala BNPB meminta Bupati Lumajang Thoriqul Haq agar pembangunan huntara dapat diselesaikan segera untuk dapat dimanfaatkan masyarakat. Selain itu, Suharyanto juga meminta pembangunan Hunian Tetap (Huntap) dapat berjalan beriringan.

Baca Juga

"Huntara bisa berkoordinasi dengan LSM, kalau huntap ini tanggung jawab pemerintah jangan sampai warga menunggu terlalu lama," kata Suharyanto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat (14/1/2022).

Lahan seluas 81 hektare ini berlokasi di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Rencananya, akan dibangun 1.473 hunian sementara dan hunian tetap di lahan tersebut.

Pada saat peninjauan, terlihat satu rumah contoh yang akan menjadi acuan atau standar bangunan untuk hunian sementara bagi donatur yang akan membangun huntara tersebut. Hingga saat ini, tidak kurang dari 40 lembaga swadaya masyarakat yang sudah menyatakan komitmen bantuan untuk membangun huntara di Sumbermujur.

Huntara yang akan dibangun berukuran 4.8 m x 6 m, sedangkan untuk hunian tetap nanti berukuran 6 x 6 m. Hunian tersebut dibangun pada tanah seluas 10x14 meter untuk setiap kepala keluarga. Dalam kesempatan ini, Suharyanto juga beberapa kali menekankan agar fasilitas dasar seperti akses air dan keamanan warga penghuni huntara nantinya dapat benar-benar terpenuhi.

Selain bangunan, di kawasan relokasi ini juga akan dibangun fasilitas lain untuk mengakomodasi kegiatan sehari-hari warga di antaranya masjid, taman, pasar, dan sarana olahraga. Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Lumajang Nomor 188.45/556/427.12/2021 tentang Penetapan status transisi darurat ke pemulihan bencana Erupsi Gunung Semeru selama 90 hari berlaku mulai tanggal 25 Desember 2021 hingga 24 Maret 2022.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam merespons permintaan Kepala BNPB dengan menyampaikan pembangunan hunian sementara ditargetkan selesai dalam satu bulan. Pembangunan hunian tetap yang akan dilaksanakan oleh Kementerian PUPR ditargetkan selesai sebelum fase transisi darurat berakhir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement