Jumat 14 Jan 2022 13:34 WIB

CAIR : Kelompok Islamofobia dan Israel Mata-Matai Muslim

Kelompok Islamofobia dan Israel menurut CAIR telah memata-matai Muslim.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Kelompok Muslim Amerika Serikat mengampanyekan anti Islamofobia. Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) melaporkan adanya dugaan kelompok Islamofobia dan Israel memata-matai Muslim selama satu dekade.
Foto: world bulletin
Kelompok Muslim Amerika Serikat mengampanyekan anti Islamofobia. Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) melaporkan adanya dugaan kelompok Islamofobia dan Israel memata-matai Muslim selama satu dekade.

IHRAM.CO.ID,  WASHINGTON -- Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengadakan konferensi pers yang merinci bukti baru tentang mata-mata yang dibayar untuk mengawasi Muslim, Rabu (12/1). Temuan itu menunjukkan kelompok anti-Muslim, yang bekerja dengan pemerintah Israel, memata-matai Muslim dan organisasi Muslim terkemuka selama lebih dari satu dekade.

Pada Bulan lalu, kelompok tersebut memecat mantan Direktur Eksekutif dan Hukum untuk salah satu cabangnya di Ohio, Romin Iqbal. Tindakan ini diambil setelah diketahui ia berbagi rekaman audio dan informasi rahasia dengan Proyek Investigasi Terorisme (IPT).

Baca Juga

IPT didirikan oleh penulis Islamofobia terkenal Steven Emerson dan telah disebut sebagai “sumber utama rasisme anti-Muslim”. CAIR mengatakan IPT melakukan komunikasi dan memberikan bantuan kepada intelijen Israel dan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Dilansir di Mondoweiss, Jumat (14/1), Direktur urusan komunitas CAIR-Ohio, Whitney Siddiqi, menyebut pengungkapan atas kerja sama ini sebagai pengkhianatan total pada saat itu.

Menurut CAIR, dua orang nama lainnya telah mengajukan diri secara suka rela dan mengaku melakukan spionase atas nama IPT. Salah satunya adalah seorang Muslim Virginia bernama Tariq Nelson, yang dibayar oleh kelompok ini dari 2008 hingga 2012. Nama lainnya merupakan pelapor IPT yang merinci bagaimana organisasi tersebut mengumpulkan informasi rahasia dalam upaya melindungi pemerintah Israel.

“Fakta fanatik anti-Muslim dan rasis anti-Palestina telah menginvestasikan begitu banyak waktu dan upaya untuk memata-matai komunitas kami adalah tanda pentingnya komunitas kami,” kata Wakil Direktur Nasional CAIR, Edward Ahmed Mitchell, dalam sebuah pernyataan.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement