Jumat 14 Jan 2022 16:20 WIB

SMAN 6 Jakarta Gencarkan Tracing Setelah Siswa Positif Covid-19

Siswa kelas X SMAN 6 terkonfirmasi positif Covid-19.

Pihak SMAN 6 Jakarta menggencarkan penelusuran (tracing) terhadap semua warga sekolah tersebut. Hal ini dilakukan setelah satu siswa kelas X terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (13/1) (ilustrasi).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pihak SMAN 6 Jakarta menggencarkan penelusuran (tracing) terhadap semua warga sekolah tersebut. Hal ini dilakukan setelah satu siswa kelas X terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (13/1) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menggencarkan penelusuran (tracing) terhadap semua warga sekolah tersebut. Hal ini dilakukan setelah satu siswa kelas X terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (13/1). 

"Kami semua tracing, jadi seluruh peserta didik seluruh guru, karyawati kami tracing di PCR semua," kata Kepala Sekolah SMAN 6 Jakarta, Wanito Handoyo, di Jakarta, Jumat (14/1/2022).

Baca Juga

Setelah mendapat informasi itu, pihaknya langsung kembali melakukan pembelajaran jarak jauh guna menghindari terjadinya klaster sekolah. Dia berharap hasil tes PCR terhadap seluruh warga sekolah tersebut negatif sehingga proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dapat digelar kembali yang direncanakan pada Rabu (18/1).

"Mudah-mudahan, kami berharap seperti itu (negatif), karena sebenarnya kan sampai detik ini pertemuan terakhir dengan anak itu Senin. Artinya sekarang pun sudah lama dan tidak ada tanda-tanda ada gejala seperti itu," kata dia.

Penghentian sementara PTM di SMA 6 Jakarta ini menambah daftar sekolah di Jakarta Selatan yang ditutup menjadi enam sekolah karena temuan kasus Covid-19. Sebelumnya Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II, Abd Rachem, mengatakan, sejumlah sekolah yang ditutup tersebut, yakni SMP dan SMA Labschool Kebayoran Baru, SMK Asisi Tebet, SMP Azhari Islamic School Rasunadan SMP Islam Andalus.

Guna mengantisipasi hal serupa, pihak sekolah menginstruksikan peserta didik yang mengalami gejala panas, pilekdan flu tidak mengikuti PTM untuk sementara waktu. "Jadi begitu ada seperti itu pihak Puskesmas menghubungi kita, karena Puskesmas sebagai satgas kecamatan, instruksinya apa, kami harus meliburkan, kemudian tracing," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement