Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image musyafa ahmad

Pemahaman Moderasi Beragama melalui Mimbar Khutbah Jum'at

Agama | Friday, 14 Jan 2022, 12:52 WIB

Khutbah Jum'at menjadi sarana strategis untuk memberikan pemahaman moderasi beragama kepada jamaah.Islam washatiyah dalam hal ini ahlusunah waljamaah an Nahdliyyah agar menjadi pesan keagamaan dalam sholat Jumat. Melalui mimbar khutbah nilai nilain keagamaan yang damai dan menentramkan dapat disampaikan kepada jamaah. Khutbah tidsk boleh provokatif tapi hendaknya persuasif untuk mengajak kebaikan dan ibadah. Hal ini sangat penting mengingat agar Jumat punya makna tidak sekedar menjadi syarat sholat Jumat. Rukun dan syarat khutbah menjadi keharusan bagi seorang Khotib untuk dilaksanakan dan difahami. Namun demikian khutbah Jum'at agar dapat difahami maka dibutuhkan retorika atau metode. Demikian disampaikan oleh Akhmad Sururi saat memberikan materi Pelatihan Khotbah Jumat di Kanzul Ilmi Center Bumiayu, Ahad 9 Januari 2022.

Menurut Akhmad Sururi, khutbah dikampung kampung sebagian besar hanya sebagai syarat sahnya sholat Jumat. Sehingga Khotib jarang melakukan inovasi metode dan pengembangan bagaimana khutbah itu tidak menjadikan jamaah ngantuk. Inovasi metode tersebut tentu yang tidak melanggar ketentuan dalam khutbah Jum'at.

Nabi mengajarkan kalau khutbah itu dengan bahasa yang tegas, dan terang. Hal tersebut artinya agar Khotib menjiwai terhadap materi sehingga jamaah tidak ngantuk bahkan tertidur. Oleh karena itu seorang Khotib harus bisa membaca situasi dan kondisi ketika akan khutbah. Menyampaikan khutbah pada jamaah yang mayoritas petani tentu berbeda dengan jamaah yang mayoritas pedagang atau pegawai. Khutbah saat disuatu kampung terkena musibah tentu berbeda ketika kampung tersebut mendapatkan nikmati kemakmuran rizki dari Alloh.

Lebih lanjut Ia menyarankan.agar Khotib menyiapkan materi dengan sebaik baiknya, sehingga ketika naik mimbar sudah betul betul siap. Persiapan mental juga penting sehingga berhadapan dengan sekian jamaah bisa menguasai diri.

Dalam kesempatan tersebut Gus Najib selaku Pengasuh Kanzul Ilmi Center Bumiayu menegaskan bahwa menjelang sholat Jumat yg disunahkan tadabur dan tadzakur bukan pengajian kaset di masjid. Selama ini yang terjadi di masjid menjelang sholat Jumat disetel tilawah Qur an, sebagai pertanda bahwa sholat Jumat akan dilaksanakan. Padahal menurut beberapa kita yang sunah itu tadabur dan tadzakur ( dzikir ) dan itikaf di masjid dg khusu'.

Acara tersebut digelar dengan berkolaborasi bersama PC HIMASAL Kab Brebes. Adapun peserta dikuti oleh jamaah Brebes Selatan ( Kec Tonjong, Paguyangan, Sirampog dan Bumiayu ). Seluruh peserta dengan semangat yang tinggi mengikuti sampai kegiatan tersebut selesai.

Sementara Nara Sumber pada sesi kedua Ust Toha memaparkan Fiqih Tharoh dan Sholat. Sebelum menyampaikan secara teknis tentang syarat dan rukun sholat, Beliau menekankan pentingnya memahami tauhid sebagai kewajiban pertama bagi seorang mukalaf ( baligh dan berakal )

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image