Senin 17 Jan 2022 06:06 WIB

Pengendali Banjir Bandara YIA Ditargetkan Selesai 2023

Pembangunan itu untuk mendukung kegiatan pariwisata pada destinasi wisata Borobudur.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan infrastruktur pengendali banjir Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo. Pembangunan tersebut untuk mendukung kegiatan pariwisata pada Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Proyek tersebut ditargetkan selesai dibangun pada pertengahan 2023. 

“Dalam pelaksanaan mitigasi dan pengurangan risiko bencana, penerapan teknologi sangat penting seperti pembangunan bendungan pengendali banjir," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono daam pernyataan tertulisnya, Ahad (16/1/2022). 

Baca Juga

Basuki memastikan dukungan infrastruktur dilakukan secara terpadu. Hal tersebut mulai dilakukan dari perbaikan atau normalisasi badan sungai, peningkatan kapasitas sungai, pembangunan sistem drainase hingga bangunan penahan atau pengaman Daerah Aliran Sungai (DAS) Bogowonto.

Dia mengatakan perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia. “Pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, serta pola hujan dengan durasi pendek namun intensitasnya tinggi kerap mengakibatkan banjir,” jelas Basuki. 

Basuki menuturkan, risiko banjir di Bandara YIA disebabkan karena kapasitas saluran drainase di sekitarnya tidak mampu menampung debit banjir Sungai Bogowonto dan Serang. Terdapat dua langkah penanganan yang dilaksanakan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) yakni pembangunan sistem drainase dan pengendalian debit sungai.

“Pembangunan konstruksi prasarana pengendali banjir Bandara YIA yang dimulai sejak September 2020 dibagi menjadi empat paket pekerjaan,” tutur Basuki. 

Paket pertama adalah pembangunan Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Barat yang dilaksanakan kontraktor KSO PT Bumi Karsa-Abipraya dengan nilai kontrak Rp 389,9 miliar. Saat ini progres konstruksi paket ini mencapai 50,27 persen. 

Paket kedua yakni pembangunan pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Timur yang dilaksanakan kontraktor KSO PT Wijaya Karya-Aneka Dharma Persada dengan nilai kontrak Rp 375,5 miliar. Progres pekerjaannya saat sudah mencapai 53,77 persen. 

Selanjutnya, paket ketiga yakni pembangunan Prasarana Pengendali banjir Sungai Bogowonto beserta anak sungainya yang dilaksanakan kontraktor PT Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp 337,4 miliar. Progres pekerjaan fisik paket ini mencapai 47,36 persen. 

Terakhir paket keempat yakni pembangunan Prasarana Pengendali Banjir Sungai Serang PT Pembangunan Perumahan dengan nilai kontrak Rp 268 miliar. Saat ini progresnya mencapai 49,70 persen. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement