Senin 17 Jan 2022 06:06 WIB

Sapuhi Berharap Dapat Bekerja Sama dengan Syarikah

Nantinya akan ada perubahan sistem haji dari muassassah beralih ke syarikah.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI) Syam Resfiadi memberikan keterangan saat konferensi pers terkait proses rekam biometrik oleh VFS Tasheel di Jakarta, Kamis (7/2). Sapuhi Berharap Dapat Bekerja Sama dengan Syarikah
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI) Syam Resfiadi memberikan keterangan saat konferensi pers terkait proses rekam biometrik oleh VFS Tasheel di Jakarta, Kamis (7/2). Sapuhi Berharap Dapat Bekerja Sama dengan Syarikah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi berharap dapat bisa berkenalan dan bekerja sama dengan syarikah. Nantinya akan ada perubahan sistem atau rencana haji yang semula dipegang muassassah beralih ke syarikah.

"Kami berharap sudah ditunjuk, ada pelaksanaan dan bisa berkunjung ke Saudi lagi untuk tanda tangan kontrak atau apa namanya sehingga sudah berkenalan dengan pihak-pihak terutama dengan syarikah mana yang boleh kerj asama sehingga ada komunikasi yang baik sebelum pelaksanaan haji," kata Syam, Ahad (16/1/2022).

Baca Juga

Perihal informasi peralihan sistem ke syarikah di bawah Kementerian Perdagangan, Syam mengaku telah mendengarnya sejak 2019. Namun, Sapuhi belum mengetahui pelaksanaannya karena tidak ikut serta dalam penyelenggaraan haji pada tahun lalu.

"Kalau dilihat dari pelaksanaan haji lokal yang dilakukan oleh pihak yang sama sepertinya kita akan mengalami sesuatu hal-hal yang baru, bisa jadi yang baru ini uji coba oleh pemain baru yang di mana mereka adalah orang-orang baru tidak pernah terlibat operasional haji sehingga pola pikir mereka masih secara teori tidak ada pengalaman praktik lapangan," kata Syam.

"Tahun 2020-2021 masalahnya transportasi dan makanan, di mana kalau muassassah itu setiap maktab diizinkan memasak sendiri di maktab masing-masing, sementara syarikah masak di suatu dapur yang jauh dan dikirim ke Arafah serta Mina. Ini terjadi distribusi yang tidak on time sehingga jamaah kelaparan," lanjut Syam.

Syam mengatakan, pada 2021 juga terjadi masalah pada transportasi saat ibadah haji. Penjemputan jamaah mengalami keterlambatan. Pelaksanaan haji tersebut jamaahnya sendiri berasal dari Saudi dan ekspatriat sehingga mereka dapat dengan mudah melakukan perjalanan dengan beralih ke transportasi umum.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief menyebut telah mendapat informasi terkait perubahan sistem dari muassassah ke Syarikah. Namun, hal ini masih belum diresmikan.

"Terkait perubahan dari muassassah ke syarikah, ini sudah dipresentasikan konsepnya waktu kami berkunjung ke Saudi kemarin. Kelihatannya, bulan ini dalam proses transisi. Tapi ini belum resmi dari Saudi," ujarnya dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VIII DPR, belum lama ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement